Duh! 1 dari 10 Anak Perempuan di Dunia Pernah Jadi Korban Kekerasan Seks

Washington -

Laporan terbaru PBB menyebut sedikitnya satu dari 10 anak perempuan di seluruh dunia pernah menjadi korban pemerkosaan maupun kekerasan seksual. Terutama anak perempuan yang mulai menginjak usia 20 tahun.

Seperti dilansir AFP, Jumat (5/9/2014), laporan tersebut disampaikan lembaga kesejahteraan anak PBB, UNICEF. Catatan tersebut terhitung dari jumlah total sekitar 120 juta anak perempuan di dunia ini.

Dalam studi global soal kekerasan terhadap anak-anak tersebut, UNICEF juga mengungkapkan bahwa seperlima korban pembunuhan merupakan anak-anak dan remaja berusia di bawah 20 tahun.

Menurut UNICEF, pembunuhan merupakan penyebab utama kematian anak laki-laki dan remaja yang berusia antara 10 tahun hingga 19 tahun di negara-negara Amerika Latin, seperti Venezuela, Kolombia, Panama dan Brasil.

UNICEF menyatakan, studi ini merupakan studi terbesar soal kekerasan terhadap anak, yang didasarkan pada data dari 190 negara.

"Ini merupakan fakta yang tidak menyenangkan -- tidak ada pemerintah maupun orang tua yang ingin melihatnya," tutur Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake.

"Kecuali kita menghadapi kenyataan yang ditunjukkan oleh statistik yang tidak menyenangkan ini -- hidup seorang anak yang berhak untuk mendapat masa kecil yang aman, penuh perlindungan, telah dilanggar -- kita tidak akan pernah bisa mengubah pola pikir bahwa kekerasan terhadap anak adalah biasa dan diperbolehkan. Padahal jelas-jelas tidak demikian," imbuhnya.

Tindak kekerasan lainnya termasuk bullying, yang bisa menimpa lebih dari 1 dibanding 3 anak sekolah berusia antara 13-15 tahun di seluruh dunia.

Sedangkan mengenai penegakan disiplin dengan kekerasan, studi UNICEF menemukan fakta bahwa sebanyak 17 persen anak remaja di 58 negara kerap mendapat hukuman fisik. Misalnya, dipukul di kepala, telinga atau wajah, dan dipukul berulang kali dengan keras.

Laporan PBB ini menangkal pola pikir yang membenarkan kekerasan semacam itu. Ada enam langkah strategis yang dicetuskan UNICEF untuk mencegah kekerasan terhadap anak. Langkah-langkah tersebut termasuk mendukung orang tua dan memperlengkapi anak-anak dengan bekal hidup, mengubah perilaku, memperkuat sistem peradilan dan sistem sosial, serta memicu kesadaran akan kekerasan terhadap anak.

(nvc/ita)