Dari Aktivis Buruh Hingga Lingkungan, Siapa yang Cocok Jadi Menteri?

Seleksi Menteri detikcom

Dari Aktivis Buruh Hingga Lingkungan, Siapa yang Cocok Jadi Menteri?

- detikNews
Jumat, 05 Sep 2014 16:19 WIB
Jakarta - Nama-nama yang diusulkan menjadi calon menteri untuk kabinet Jokowi-JK berasal dari latar belakang yang beraneka ragam. Tidak hanya berasal dari kalangan birokrat, politikus, dan akademisi, ada pula nama 3 orang aktivis yang muncul di bursa calon menteri seleksimenteri.com. Bagaimana hasil perolehan dukungan bagi para aktivis tersebut?

Aktivis Migrant Care Wahyu Susilo adalah calon Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi yang bersaing dengan 2 calon dari kalangan pengusaha yaitu Johnny Darmawan dan Sudhamek AWS. Hingga Rabu (5/9/2014) pukul 15.30 WIB, Wahyu memperoleh 32% dukungan dari pembaca.

Wahyu yang sudah berkecimpung sebagai aktivis sejak 1989 ini menjabat sebagai analis kebijakan di Migrant Care. Menurutnya, yang dibutuhkan buruh bukan hanya upah layak namun juga kehidupan yang layak. Sejumlah penghargaan pun ia peroleh, di antaranya Hero Active Against Human Trafficking/Modern Slavery dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (2007) dan Asia Youth Idol dari majalah Asia News Network (2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bursa calon Menteri Lingkungan Hidup, aktivis lingkungan Chalid Muhammad berebut posisi dengan 2 orang akademisi yaitu Sudharto P Hadi dan Agoes Soegianto. Chalid adalah koordinator Institut Hijau Indonesia sejak 2008 dan pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) pada periode 2005-2008.

Selama menjadi aktivis, Chalid kerap mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak mendukung lingkungan atau bertentangan dengan pembangunan berkelanjutan. Di bawah kepemimpinannya, Walhi juga beberapa kali menggugat perusahaan besar yang dianggap melakukan kejahatan lingkungan. Di seleksimenteri.com, pria berusia 49 tahun ini memperoleh 31% dukungan dari pembaca.

Bursa calon menteri lainnya yang diisi oleh aktivis adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dia adalah pendiri dan ketua Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Nani Zulminarni. Saat ini, Nani mendapat 55% dukungan pembaca seleksimenteri.com, unggul dari pesaingnya yaitu Andi Wahyuningsih Attas dan Retno L. P. Marsudi.

Lulusan Institut Pertanian Bogor ini aktif memperjuangkan nasib para wanita, terutama mereka yang menjadi kepala rumah tangga, janda, bercerai, dan lain-lain. Atas perjuangannya itu, Nani mendapatkan penghargaan Ashoka Fellowship pada tahun 2007.

Para aktivis ini dianggap cocok oleh Tim Pakar Seleksi Menteri untuk menduduki posisi menteri sesuai bidang mereka masing-masing. Bagaimana dengan Anda? Bila Anda merasa para aktivis ini hebat dan mampu menjadi menteri, ikuti polling-nya di sini.

(imk/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads