Namanya Siti Khafifatur Risqo (12), santri kelas VII Pesantren Al-Imdad, Bantul ini begitu bersemangat dan ramah. Dia adalah salah satu peserta Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Nasional ke V yang digelar di Jambi.
Ifa, sapaanya, mengaku senang bisa ikut lomba MQK untuk pertama kalinya. Dia berlatih dan belajar selama satu tahun agar bisa lolos seleksi tingkat nasional.
"Pertama kali ikut seleksi itu tingkat Kabupeten di Bantul terus provinsi juara 2 terus Alhamdulillah terpilih mewakili di tingkat nasional," katanya dengan antusias.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kaget baru pertama, kalau enggak ikut sia-sia banget kan ada kesempatan," ucapnya.
Santri yang selalu mendapat peringkat 3 besar dan duduk di kelas unggulan itu mempersiapkan diri selama satu tahun untuk mengikuti lomba ini. "Ada pembimbing, jadi setiap hari setoran," ucap perempuan yang ingin menjadi dosen ini.
Ifa berharap, di kesempatan pertamanya ini dia bisa juara dan membuat orang tua serta pondok pesantrennya bangga.
"Saya mau serius belajar," ucap siswi yang mengikuti lomba Nahwu tingkat ula (dasar).
Ifa yang sudah mengikuti proses penjurian itu mengaku tidak mengalami kesulitan saat ditanya oleh para dewan juri. Semuanya bisa dilalui dengan lancar.
"Awalnya deg-degan, tapi setelah itu biasa," ucap santri yang bercita-cita menjadi dosen itu.
MQK adalah perlombaan membaca dan memahami kitab kuning yang menjadi kitab ajar di pesantren-pesantren. Materi yang dilombakan seperti fiqih, tarikh, akhlak dan lain-lain dengan pembagian tingkat ula (pemula), wustha (menengah), dan ulya (mahir). Acara dilaksanakan dari tanggal 2-9 September 2014.
(slm/ahy)