Terseret Hambalang, Anas Menyesal Bersedia Dicalonkan Jadi Ketum PD

Terseret Hambalang, Anas Menyesal Bersedia Dicalonkan Jadi Ketum PD

- detikNews
Jumat, 05 Sep 2014 02:41 WIB
Jakarta - Gara-gara kasus Hambalang, Anas Urbaningrum mundur dari posisinya sebagai Ketum Demokrat dan berakhir dengan diadili di persidangan. Anas menyebut itu semua tidak akan terjadi jika dia tidak mau dicalonkan sebagai Ketum PD pada 2010.

"Sebelum merumuskan tuntutan saya harus menanyakan ini. Apakah terdakwa menyesal," tanya Jaksa Yudi Kristiana dalam persidangan pemeriksaan terdakwa di PN Tipikor, Jakarta, Jumat (5/9/2014) dinihari.

"Saya menyesal. Menyesal mau didorong jadi ketum pada waktu itu," jawab Anas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan anggota KPU ini berandai, bila saja kala itu dia menolak dicalonkan, dia tidak akan duduk di kursi terdakwa. "Barangkali tidak ada kejadian seperti ini," kata Anas.

"Tapi saya bersyukur bertemu jaksa-jaksa KPK ini," sambungnya.

Ketua Majelis Hakim Haswandi lantas menyambung pertanyaan jaksa. Hakim menanyakan apakah Anas pernah mendapatkan penghargaan.

Penghargaan atau jasa bagi negara memang bisa menjadi hal yang meringankan dalam pertimbangan hakim ketika nantinya menjatuhkan putusan.

"Ketika saya menjadi anggota tim tujuh, lalu tim 11 memang ada panggilan yang tidak saya duga, dari Presiden BJ Habibie kala itu. Saya mendapatkan penghargaan Bintang Jasa Utama," ujar Anas.

"Barangkali saya dianggap sebagai pelaku reformasi politik," sambungnya.

Untuk mengulik pertimbangan meringankan lainnya, Haswandi juga menanyakan apakah Anas memiliki tanggungan keluarga. "Alhamdulillah saya punya istri dan empat orang anak," jawab Anas.

(fjp/ahy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads