"Bisa dianalogikan pilpres kali ini seperti el clasico, seperti pertandingan Madrid dan Barcelona, bisa juga Persib melawan Persija atau Persebaya melawan Arema," kata Din Syamsudin.
Hal itu disampaikan dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah bertemakan "Politik Nasional Pasca Pilpres 2014" di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"El clasico Itu siapapun pemenangnya saling menukar kostum nantinya. Tapi susah ya kalau saling bertukar bendera partai," canda Din.
Din berharap, bagi presiden terpilih untuk jangan sampai sombong dan bagi yang kalah jangan marah-marah. Menurutnya sikap akhir dalam kompetisi memperlihatkan sikap kenegarawanan.
"Maka yang menang jangan mentang-mentang dan yang kalah jangan marah-marah, ini memang menuntut kenegarawnanan, ini yang nantinya meyelamatkan bangsa ini," jelasnya.
(tfn/ahy)