Jakarta- Pembangunan Mass Rapid Transit yang memasuki fase konstruksi membuat kemacetan di sepanjang Jalan Thamrin hingga Jalan Sudirman tak dapat dihindari. Tak hanya jalan dipersempit, trotoar juga ikut menyempit. Kontur jalan juga tak stabil dan banyak lobang di sana sini.
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hanya berkata ringan.
“Ya itu sudah tidak ada pilihan lagi,” kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ibarat anak yang lagi sakit terus dioperasi, ya akan penuh selang di muka kamu, di mulut kamu, di kaki dan hidung. Itu kayak gitu. Kalau kamu mau bilang ‘gimana nih pak dokter gak bisa gerak, mau makan nih’, ya tetap enggak bisa bos, namanya lagi dioperasi,” kata Ahok sambil beranjak masuk ke dalam ruangannya.
Sebelumnya, pada Sabtu (30/8) lalu, proyek MRT mulai masuk tahap pengecoran dinding stasiun bawah tanah. Pengerjaan pembangunan dinding Diaphragm Wall (D-Wall) ini dipastikan akan mengganggu pengendara di Jakarta.
Sejak pembangunan ini digalakkan, banyak keluhan yang dilontarkan masyarakat. Macet, hingga jalan yang berlubang menjadi hal yang dikeluhkan pengemudi. Para pejalan kaki juga tak kelewatan berteriak karena trotoar yang lebih sempit atau karena macet, trotoar semakin dipenuhi para pemotor.
Belakangan, warga juga mengeluhkan jalan-jalan yang jauh dari kata mulus. Seperti terlihat di Sarinah menuju Bundaran HI, banyak lobang yang muncul karena ducting yang tidak sejajar dengan permukaan jalan.
(ros/bil)