"Kita tahu bahwa jika kita bergabung dengan komunitas internasional, kita bisa terus menyusutkan lingkup pengaruh ISIL, keefektifannya, pendanaannya, kemampuan militernya," tutur Obama mengenai ISIL alias ISIS alias Daulah Islamiyah.
"Dan masalahnya adalah memastikan kita memiliki strategi yang tepat, namun juga memastikan bahwa kita mendapatkan keinginan internasional untuk melakukan itu," tandas Obama dalam pidatonya saat berkunjung ke Tallinn, ibukota Estonia seperti dilansir AFP, Kamis (4/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Inggris yang salah satu warganya juga diancam akan dipenggal ISIS, menyatakan bisa saja untuk ambil bagian dalam serangan udara jika memang diperlukan.
"Saya bisa pastikan bahwa kami akan mempertimbangkan semua opsi yang mungkin untuk melindungi orang ini," tegas Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond.
Presiden Prancis Francois Hollande pun tidak menutup kemungkinan adanya respons militer terhadap kelompok radikal Sunni tersebut. "Kepala negara menekankan pentingnya respons politik, kemanusiaan dan militer jika diperlukan, sesuai hukum internasional guna memerangi ISIS," demikian pernyataan kantor kepresidenan Prancis.
(ita/ita)