Peristiwa tersebut diawali dengan ledakan bom truk dahsyat yang diikuti dengan baku tembak selama sekitar tiga jam. Pejabat-pejabat Afghanistan mengatakan, sekitar 19 militan bersenjatakan senapan mesin dan peluncur granat juga tewas dalam insiden di kantor badan intelijen di provinsi Ghazni.
Serangan ini menunjukkan semakin meningkatnya ketidakamanan di negeri tersebut. Lewat akun Twitter resminya, kelompok Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah tiga jam baku tembak, pasukan keamananan menewaskan keseluruhan 19 penyerang," tutur Assadullah Ensafi, Wakil Kepala Kepolisian Ghazni seperti dikutip kantor berita AFP, Kamis (4/9/2014).
"Tiga polisi juga tewas. Delapan personel intelijen NDS (National Directorate of Security) dan enam polisi terluka. Bom truk tersebut sangat kuat, memecahkan jendela rumah-rumah dan toko-toko di sekitar gedung," imbuhnya.
Sekitar 60 orang termasuk banyak warga sipil terluka dalam peristiwa ini dan dirawat di rumah sakit di Ghazni. Dikatakan salah satu dokter di rumah sakit tersebut, Dr Memat, sebanyak 15 korban luka saat ini dalam kondisi kritis.
(ita/ita)