Dikatakan Fatimah Ibrahim, ibu dari kru MH17, Muhd Firdaus Abdul Rahim, keluarga menuntut adanya penyelidikan yang terbuka dan transparan atas jatuhnya MH17 di wilayah konflik Ukraina timur.
"Saya yakin, semua keluarga di luar sana, sama seperti kami, ingin Malaysia tegas dan menyeret pelaku ke pengadilan dan dihukum sesuai hukum," cetus wanita berumur 64 tahun itu seperti dilansir New Straits Times, Kamis (4/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fatimah pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Malaysia dan Belanda yang telah bekerja tanpa lelah dalam memastikan jasad putranya kembali ke tanah air, meski memakan waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan.
"Kami tahu bahwa bukan tugas yang mudah untuk mengidentifikasi semua jasad... kami menunggu dengan sabar kepulangannya," kata Fatimah.
"Kami tahu ada aturan hukum yang ditetapkan pemerintah Belanda yang harus kita patuhi," imbuhnya.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh setelah ditembak rudal di wilayah Ukraina timur yang dikuasai para pemberontak pro-Rusia. Hingga kini belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut.
(ita/ita)