Napi Australia di Bali Pamerkan Lukisan di Melbourne

Napi Australia di Bali Pamerkan Lukisan di Melbourne

- detikNews
Kamis, 04 Sep 2014 10:17 WIB
Jakarta -

Salah seorang narapidana mati asal Australia Myuran Sukumaran akan memamerkan lukisan yang dibuatnya selama di penjara Kerobokan, Bali. Dana penjualan lukisan akan dimanfaatkan untuk membeli peralatan lukisan untuk kegiatan seni para napi di sana.

Myuran Sukumaran adalah salah seorang narapidana dalam kasus penyeludupan narkoba asal Australia yang dikenal dengan nama Bali Nine, dimana sembilan orang warga Australia yang dinyatakan bersalah berusaha menyeludupkan heroin dari Indonesia ke Australia di tahun 2005.

Myuran dianggap sebagai pemimpin kelompok tersebut, dan sudah dijatuhi hukuman mati, dan sekarang sedang menunggu hukumannya di penjara Kerobokan Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dan selama menjalani tahanan ini, Myuran terlibat dalam pelatihan seni melukis, dan dengan bantuan dua orang seniman asal Australia Ben Quilty dan Matt Sleeth, Myuran sekarang sudah membuat sekitar 20 lukisan yang sebagian besar berbentuk potret untuk dipamerkan dan dilelang.

ina_syuran sukumaran potrait

Salah satu lukisan potret diri Myuran Sukumaran. (Photo: Matthew Sleeth Studio)

Pameran dan lelang akan dilakukan hari Sabtu (6/9/2014) di Matthew Sleeth Studio, Brunswick, Melbourne.

Akan ada sekitar 20 lukisan yang dipamerkan, dan setiap lukisan tersebut akan dijual dengan harga sekitar $ 500 dollar (sekitar Rp 5 juta).

Sebagian besar berbentuk potret dan menampilkan tokoh-tokoh terkenal baik dari Indonesia maupun Australia seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop.

Selama dua tahun terakhir, dua artis Australia ternama Ben Quilty dan Matthew Sleeth sudah membantu dan berkomunikasi dengan Myuran Sukumaran guna memperbaiki teknik melukisnya.

Menurut Megan Tittensor yang ikut terlibat dalam pameran ini, semua hasil penjualan dari pameran lukisan ini akan diserahkan ke penjara Kerobokan untuk membeli berbagai peralatan melukis guna membantu para napi yang terlibat dalam program tersebut di Kerobokan.

"Ben Quilty dan Matthew Sleeth juga akan tetap terlibat dalam proyek membantu para napi di penjara lewat seni. Mereka akan kembali lagi ke Kerobokan untuk melanjutkan kerjasama membantu pelatihan di sana," kata Tittensor kepada wartawan ABC International, L. Sastra Wijaya.

(gah/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads