"Kondisi yang kemarin itu agak aneh buat kami," kata Kosasih membuka suara saat jumpa pers di Kantor Unit Pengelola Trans Jakarta Busway, Jalan Mayjen Sutoyo No 1 Cawang, Jakarta Timur, Rabu (3/9/2014).
"Kalau kami lihat dari foto, kebakarannya unik. Kenapa? Tidak terjadi hanya di kompartemen mesin. Di kompartemen mesin itu, kami mempelajari bahwa alat pemadam api ringannya (apar) berfungsi," sambung Kosasih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketahuan dari mana? Waktu berhenti, busnya ada suara ledakan di tempat mesin, buum! Itu artinya alat pemadam api kami yang berupa powder bom, di mana akan meledak dan mengeluarkan bubuk yang mematikan api, berfungsi," imbuh Kosasih.
Ditegaskan Kosasih, kebakaran terjadi di luar kompartemen mesin. Tepatnya di bagian kiri atas belakang bus pabrikan China itu. Kosasih menduga, penyebab bus terbakar dari masalah kelistrikan.
"Kalau kebakaran terjadi karena bahan bakar, atau kesalahan di mesin, kebakaran akan terjadi di kompartemen mesin. Tapi kalau sampai terjadi di bagian lain, berarti bukan karena itu penyebabnya. Kemungkinan besar karena hubungan arus pendek. Cuma hubungan pendek apa, kami belum tahu," tegas Kosasih.
Kosasih menambahkan, dirinya belum bisa memastikan apa penyebab pasti bus TransJakarta itu terbakar. Hingga saat pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan resmi dari Puslabfor Polri dan KNKT.
"Kami tidak mau mendahului hasil penyelidikan KNKT dan Puslabfor Polri. Mereka yang lebih berwewenang untuk itu," tandas Kosasih.
(bar/rmd)