Menengok Bunker Perlindungan dari Bom Nuklir di Berlin

Laporan dari Berlin

Menengok Bunker Perlindungan dari Bom Nuklir di Berlin

- detikNews
Rabu, 03 Sep 2014 18:03 WIB
Bunker antinuklir (Indra/ detikcom)
Jakarta -

Bahaya perang nuklir di era perang dingin pernah menghantui daratan Eropa. Tak terkecuali di Kota Berlin, Jerman. Maklum saja di kota ini pernah jadi garis depan blok barat dan timur.

Detikcom bersama rombongan dari Samsung pada Selasa (2/9/2014) berkesempatan mengunjungi salah satu bunker antinuklir.

Ada sejumlah tempat yang dijadikan lokasi bunker, salah satunya di pusat kota yang berada di bawah sebuah mal. Lokasi bunker yang dibangun pada tahun '70-an ini tersambung dengan musium History of Berlin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lokasi ini bisa menampung 3 ribuan warga," kata seorang pemandu, Nina, dengan bahasa Inggris.

Untuk ke lokasi ini pengunjung mesti turun 5 lantai. Kemudian akan bertemu sebuah pintu baja. Ada sebuah shower di depan pintu baja itu.

"Jadi kalau yang ingin masuk harus dibersihkan dahulu," sambungnya.

Melewati pintu baja, suasana gelap menyambut. Penerangan hanya remang dari lampu berwarna biru yang nyaman. Masih ada ribuan tempat tidur bersusun.

Ada juga WC bagi perempuan dan pria, kemudian klinik, dan dapur umum. Ruang komunikasi, penyaringan oksigen, dan juga penampungan air tersedia.

"Di masanya ini bisa digunakan untuk dua minggu," terang Nina.

Beruntung hingga selesainya dibangun, tempat itu tak pernah digunakan. Kini hanya menjadi tempat wisata, itu pun harus dengan pemandu karena tempat yang luas dan gelap bisa berbahaya bila tersasar. Luas tempat itu dua kali lapangan sepakbola.

Bunker nuklir itu juga menjadi peringatan di masa kini, betapa perang nuklir hanya akan menyengsarakan rakyat. Semoga saja sampai kapan pun perang nuklir tak pernah terjadi.

(ndr/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads