PM Inggris Sebut Pemenggalan Wartawan AS Pembunuhan Keji

PM Inggris Sebut Pemenggalan Wartawan AS Pembunuhan Keji

- detikNews
Rabu, 03 Sep 2014 10:51 WIB
Steven Sotloff dalam video yang dirilis ISIS (Reuters)
London -

Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron juga turut mengomentari pemenggalan wartawan Amerika Serikat Steven Sotloff oleh militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Cameron mengecam keras ISIS atas aksi keji ini.

"Jika telah dipastikan, ini merupakan pembunuhan keji dan biadab," tutur PM Cameron dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Rabu (3/9/2014).

"Seperti yang saya katakan beberapa minggu terakhir, teroris ISIL (ISIS) tidak membawa nama agama apapun. Mereka mengancam warga Suriah, warga Irak, warga Amerika dan warga Inggris, dan tidak membedakan antara muslim, penganut Kristen atau keyakinan lainnya," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cameron juga menyampaikan simpati bagi keluarga dan rekan Sotloff, yang merupakan wartawan AS kedua yang dibunuh oleh ISIS dalam beberapa minggu terakhir. Pada 19 Agustus lalu, ISIS merilis video yang menunjukkan pemenggalan jurnalis AS bernama James Foley.

Lebih lanjut, Cameron menyatakan dirinya akan menggelar rapat darurat pada Rabu (3/9) waktu setempat untuk membahas situasi dan perkembangan terbaru terkait ISIS. Cameron menjanjikan, pemerintah Inggris akan melakukan segala upaya untuk melindungi warganya dari ISIS dan militan lainnya yang keji.

Dalam video terbaru yang dirilis ISIS, Sotloff tampak berlutut di samping seorang anggota militan berpenutup wajah, yang memegang pisau dan menyatakan akan memenggalnya. Anggota militan dalam video itu menyatakan pemenggalan dilakukan karena kebijakan luar negeri AS yang dinilai arogan.

Suara anggota militan yang kental dengan aksen Inggris tersebut itu diperkirakan sama dengan suara pria dalam video pemenggalan James Foley pada 19 Agustus lalu. Lokasi pemenggalan juga diduga sama dengan lokasi pemenggalan Foley.

Masih dalam video yang sama, anggota militan tersebut mengancam akan memenggal seorang pria warga negara Inggris bernama David Haines, jika pemerintah AS tidak juga menghentikan operasi militernya di Irak.

"Jadi seperti rudal Anda yang terus menyerang orang-orang kami, pisau kami akan terus menyerang leher orang-orang Anda," ujar si anggota militan dalam video tersebut.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads