Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon mengecam keras pemenggalan wartawan Amerika Serikat Steven Sotloff oleh militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Sekjen Ban marah atas aksi keji ISIS ini.
"Kami semua marah mengetahui laporan dari Irak soal pembunuhan brutal warga sipil oleh ISIL (IS/ISIS), termasuk laporan pemenggalan brutal seorang wartawan lainnya," ucap Sekjen Ban di sela-sela kunjungannya di Selandia Baru, seperti dilansir AFP, Rabu (3/9/2014).
Sekjen Ban mengomentari video yang dirilis militan ISIS yang menunjukkan wartawan freelance AS Sotloff (31) berlutut di samping seorang militan berpenutup wajah yang memegang pisau dan menyatakan akan memenggalnya. Video ini mirip dengan video yang dirilis ISIS pekan lalu, menunjukkan pemenggalan wartawan AS James Foley.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekjen Ban menggambar situasi di Irak saat ini sebagai situasi yang menjijikan, di mana ISIS menguasai sebagian wilayah di bagian utara dan barat negara tersebut. Dia juga menyerukan pemimpin religius setempat untuk mengutamakan toleransi, saling menghormati dan tanpa kekerasan.
Dalam video terbaru yang dirilis ISIS, Sotloff menyatakan dirinya adalah korban kebijakan Presiden Barack Obama yang mengintruksikan serangan udara terhadao ISIS di Irak. Anggota militan dalam video itu menyatakan pemenggalan dilakukan karena kebijakan luar negeri AS yang dinilai arogan.
Suara anggota militan yang kental dengan aksen Inggris tersebut itu diperkirakan sama dengan suara pria dalam video pemenggalan James Foley pada 19 Agustus 2014 lalu. Lokasi pemenggalan juga diduga sama dengan lokasi pemenggalan Foley.
(nvc/asp)