2 Dari Puluhan Pasien Rehabilitasi Narkoba yang Kabur Masih Belum Kembali

2 Dari Puluhan Pasien Rehabilitasi Narkoba yang Kabur Masih Belum Kembali

- detikNews
Rabu, 03 Sep 2014 06:58 WIB
Farhan/detikcom
Bogor - Puluhan pasien Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Bogor, Jawa Barat, kabur pada Selasa (2/9/2014) malam. Sebagian besar berhasil diamankan, namun 2 orang masih belum kembali.

2 Dari 35 pasien rehabilitasi narkoba yang sempat menerobos gerbang utama balai dikabarkan belum kembali. Saksi mata di lokasi, Sumardi (47), menuturkan ada lebih dari 20 orang yang keluar dari balai itu secara bergerombol.

"Kalau kata petugasnya sih yang kabur ada 20 orang, tapi saya kira lebih, soalnya banyak. Itu pasien rehabilitasi, sebab ada petugas yang bilang begitu. Katanya iya, ada 2 orang yang belum ketemu," kata petugas Linmas itu saat ditemui di sekitar Balai Besar Rehabilitasi BNN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumardi mengatakan, puluhan pasien rehabilitasi narkoba tersebut kabur secara bersama-sama dengan berjalan kaki menuju Jalan Raya Sukabumi-Bogor yang berjarak sekitar 2 kilometer dari gerbang utama balai besar rehabilitasi BNN Lido. Puluhan petugas rehabilitasi yang mengejar berhasil mengamankan sebagian pasien yang mencoba melarikan diri.

"Ada yang diangkut pakai motor, ada yang pakai mobil. Semuanya dibawa lagi ke BNN. Kecuali mungkin yang dua orang itu," kata Sumardi.

Menurut Sumardi, selama ia tinggal di sekitar Pusat Rehabilitasi BNN, peristiwa kaburnya pasien rehabilitasi baru kali ini terjadi. "Saya orang asli sini. Sudah dua tahun, saya jaga malam. Baru kali ini ada pasien rehabilitasi kabur," kata Sumardi yang ditemui saat tengah ronda.

Menurut informasi, sekitar 35 pasien rehabilitasi narkoba tersebut kabur sekitar pukul 19.15 WIB, yakni saat menjelang ibadah sholat Isya di masjid yang berada di dalam area balai besar rehabilitasi BNN Lido. Puluhan pasien rehabilitasi tersebut kabur melalui gerbang utama.

Dua petugas penjagaan tak bisa menghalau puluhan pasien yang mencoba kabur itu. Gerbang yang sempat diitutup rapat, dibuka paksa oleh para pasien. Saat hendak dikonfirmasi ke balai tersebut, petugas sekuriti enggan menjelaskan dan menyatakan tidak ada pejabat berwenang di balai.

(vid/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads