Sioux Snake Rescue (SSR) membantu masyarakat untuk menangkap ular yang masuk ke dalam pemukiman. SSR pun menunjukkan cara bagaimana menangkap ular.
Koordinator SSR Erwandi 'Elang' Supriadi bersama instruktur Sioux, Tyo, menunjukkan bagaimana cara mudah menangkap ular kepada detikcom di shelter Sioux, Jl. Pitara Raya, Depok, Jabar, Selasa (2/9/2014).
Sebelum beraksi, Elang mengenakan perlengkapan menangkap ular yakni sepatu dan kacamata. Kacamata ini berguna untuk penangkapan ular kobra yang bisa menyemburkan bisa. Setelah itu, Elang menyiapkan alat penjepit ular bernama grabber stick dan jaring ular untuk wadah ular setelah ditangkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau nggak, tutup saja ularnya dengan ember atau tong dan di atasnya diletakkan pemberat. Setelah itu bisa hubungi kami," ujar Tyo yang merupakan pencipta grabbr stick dan jaring ular tersebut.
Tyo terinspirasi membuat alat ini dari seorang Ibu Rumah Tangga di Gianyar, Bali, yang rumahnya sering kemasukan ular. Ibu itu disebut Tyo tidak tega membunuh ular namun juga takut jika harus memegang ular secara langsung.
"Kalau pakai alat ini siapa saja bisa menangkap ular. Security hingga ibu rumah tangga. Alatnya kita jual kok. Kita akan membantu mengajari langsung juga bagaimana cara menggunakan alat ini," jelas Tyo.
Alat ini berguna juga bagi mereka yang phobia ular. Dicontohkan Tyo seperti yang terjadi saat Sioux memberikan pelatihan siswa Pilot di Cibubur. Dari yang awalnya mereka takut, usai pelatihan, para calon pilot tersebut berani bermain dengan ular.
Grabber Stick dijual seharga Rp 750 ribu sementara jaring ular ini dijual seharga Rp 350 ribu. Namun jika satu paket Sioux menjualnya seharga Rp 1 juta dengan bonus kacamata. Jika ular telah berhasil ditangkap, masyarakat bisa langsung menghubungi Sioux untuk penanganan ular lebih lanjut di nomor 087776234960 atau 08561335844. Atau bisa melalui Facebook di akun Sioux Snake Rescue dan Twitter @siouxindonesia dan @sioux-indonesia.
Terkait jual beli ular, Sioux memiliki kendala saat melakukan rescue di rumah warga. Menurut Elang, beberapa kasus yang ditemui adalah warga dan security perumahan meminta bayaran dari Sioux jika menyerahkan ular tangkapan, khususnya Sanca, kepada tim SSR.
"Padahal kami kan hanya ingin relokasi. Evakuasi ular dari rumah warga agar menghilangi konflik dengan ular. Kami sudah jelaskan kita itu tidak jual beli ular, tapi masih banyak yang ngeyel minta dibayarin. Kami sudah tandai daerah mana-mana yang sering kejadian seperti itu," tutup Elang yang sering mengeluarkan biaya sendiri saat melakukan rescue itu.
(ear/mad)