Diusulkan Jadi MenLH, Dosen Agoes Tidak Setuju Audit Kekayaan Tiap Bulan

Seleksi Menteri detikcom

Diusulkan Jadi MenLH, Dosen Agoes Tidak Setuju Audit Kekayaan Tiap Bulan

- detikNews
Selasa, 02 Sep 2014 13:20 WIB
Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan kesiapannya untuk diaudit kekayaannya setiap bulan. Dosen Biologi Unair Agoes Soegianto yang diusulkan menjadi Menteri Lingkungan Hidup lewat seleksimenteri.com tidak setuju dengan usulan tersebut karena dianggap menggangu pekerjaan utama.

"Audit kekayaan sudah selayaknya harus dilakukan oleh setiap pejabat publik. Namun kalau itu dilakukan setiap bulan apakah malah tidak mengganggu pekerjaan utamanya. Bisa-bisa jika audit dilakukan setiap bulan, pekerjaannya hanya dihabiskan untuk menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan audit tersebut," kata Agoes dalam wawancara melalui surat elektronik dengan detikcom, Selasa (2/9/2014).

Agoes lebih setuju apabila audit dilakukan tiap tahun. Dengan demikian, pejabat tetap fokus bekerja dengan tetap melakukan kewajibannya untuk diaudit kekayaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Idealnya kalau menurut saya audit dilakukan setiap tahun saja. Sehingga mereka bisa fokus bekerja dengan baik. Saya siap melakukan hal sama karena pada hakikat sebagai pembantu presiden," ucap pria bergelar profesor ini.

Pemegang gelar master dan doktor dari Universite Marseille III Perancis ini berbagi pemikiran tentang perilaku pejabat yang seharusnya jadi teladan. Agoes mencontohkan para pejabat yang dikawal hingga menerobos antrian.

"Masih sering terjadi iringan pejabat atau orang yang dianggap penting yang karena akan menghadiri suatu acara atau kegiatan, mereka minta pengawalan agar dapat prioritas di jalan raya, bahkan di perempatan jalan bila lampu merah menyala, tidak segan-segan pengawal tetap menerobos jalan. Karena contoh yang tidak baik dari pejabat ini maka tidak mengherankan jika masih banyak masyarakat yang melanggar lampu merah," ungkap Agoes.

"Menurut saya, pejabat tidak perlu dikawal seperti di atas kecuali presiden dan wakil presiden," tandasnya.

(imk/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads