"Kadang-kadang ada 10 laporan, kadang-kadang lebih perbulan. Kebanyakan kobra di perkotaan sama sanca," kata Koordinator Sioux Snake Rescue (SSR) Erwandi Supriadi saat berbincang dengan detikcom, Selasa (2/9/2014).
Selain dua jenis di atas, ada juga ular piaraan yang kadang lepas. Sebagian bahkan ada yang berbahaya. "Ada yang hobi, bosan kemudian dilepas sembarangan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus hindari jangan sampai melepas ular sembarangan. Apalagi bukan asli Indonesia, bisa merusak ekosistem sekitar dan rantai makanan setempat," terangnya.
Pria yang kerap disapa Elang ini mengimbau agar ular di rumah jangan dibunuh. Sebetulnya, ular cenderung menghindari manusia. Namun bila terancam, baru mengembang lehernya seperti kobra.
Tips dari Elang agar tak ada ular di rumah adalah memutus rantai makanannya, seperti tikus. Jangan buang sampah sembarangan agar tikus tidak datang. Bila ada lubang ular, maka tutup saja atau diberi asap dan air.
Bila Anda menemukan ular di rumah, Elang siap menyelamatkannya dan memberikan penampungan. Ular itu nantinya akan dilepas ke alam yang jauh dari pemukiman.
"Tempatnya maaf kita nggak bisa kasih tahu, takutnya diburu masyarakat pencari ular," terangnya.
(mad/asy)