Pantaun di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur , Senin (1/9/2014) sekitar pukul 14.00 WIB, puluhan warga menggelar aksi protes lantaran beredar kabar jika pemerintah tidak akan memberikan ganti rugi. Warga bekumpul di depan sebuah toko yang telah dibongkar. Dalam aksinya warga menuntut ganti rugi sebelum pemerintah melaksanakan relokasi.
"Bayar dulu, bayar dulu, bayar dulu," teriak salah seorang warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi protes yang dilakukan warga tak berlangsung lama, usai puas melampiaskan unek-uneknya. Warga kembali beraktivitas seperti biasa.
"Yang penting bayar dulu Bos ! baru gusur," tutur Yusuf Kordinator aksi.
Yusuf sendiri merupakan wakil ketua RW 03, sebagai pengurus RW dia meminta penjelasan rencana penggusuran tanpa ganti rugi. Selain itu ia mengaku warga tak pernah mendapat sosialisasi.
"Sosialiasi belum ada. Sampai saat ini tidak ada kejelasan. Jadi kami sebagai warga Kampung Pulo, kami minta kejelasan dari aparat yang di atas. Jadi maunya saya, yang di atas turun ke bawah," kata Yusuf.
Menurutnya pemerintah boleh menggusur pemukiman mereka untuk normalisasi sungai Ciliwung. Akan tetapi sebelum penggusuran mereka meminta pemerintah tepati janji manisnya kepada warga.
"Sekarang mana janji manis dari pemerintah, jangan hanya sekedar di mulut tetapi tak dilaksanakan," ujarnya.
Pemerintah berencana merelokasi 930 keluarga dari bantaran Sungai Ciliwung. Relokasi terkait program normalisasi sungai tersebut. Ratusan warga tersebut rencananya akan dipindahkan ke rumah susun yang ada di wilayah Jakarta Timur.
(edo/slm)