Lawan Human Trafficking, SEVA Jadi Informan untuk Migran India-Nepal

Lawan Human Trafficking, SEVA Jadi Informan untuk Migran India-Nepal

- detikNews
Sabtu, 30 Agu 2014 05:03 WIB
Nusa Dua - Perbatasan India-Nepal bermanfaat bagi kedua negara dalam hal ekonomi dan sosial. Sayangnya, informasi yang kurang memadai berakibat pada tingginya angka perdagangan wanita dan anak di perbatasan.

Hal ini menjadi perhatian bagi M. P. Rakesh yang tinggal di India bagian utara. Ia kemudian merintis proyek Manav Seva Sansthan atau SEVA sebagai fasilitas informasi bagi para imigran. Proyek ini kemudian diikutsertakan dalam The Intercultural Innovation Award 2014 dan berhasil menjadi Juara III.

SEVA bekerja sama dengan petugas perbatasan memastikan bahwa para imigran mendapatkan informasi yang layak dan juga human friendly. Rakesh sebagai perintis punya mimpi tentang dunia dengan perbatasan yang terbuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perbatasan bukan menjadi penghalang. Seharusnya, perbatasan justru jadi jembatan antara komunitas internasional," kata Rakesh saat berbincang dengan detikcom di Nusa Dua, Bali, Jumat (29/8/2014).

Pemegang gelar master di bidang manajemen lingkungan ini prihatin dengan kondisi perbatasan yang membuat proses migrasi tidak aman.

"Ini adalah isu besar. Sebagai warga India, kami tidak ingin warga Nepal diperdagangkan di negara kami," ucap Rakesh.

Selain menjadi sumber informasi, SEVA juga menyediakan fasilitas kesehatan dan konseling. Tak jarang, Rakesh mendapat laporan langsung dari keluarga korban yang mengadu ke SEVA.

"Ada ayah dan ibu datang ke kami mengatakan bahwa anak mereka hilang," ceritanya.

Sebagai organisasi nirlaba, SEVA tergolong sukses dalam menggaet pemerintah untuk bekerja sama. Itu tidak menjadi hambatan mereka meskipun kadang terjegal peraturan-peraturan di kedua negara.

"Memang biasanya itu cukup sulit, namun kami berhasil bekerjasama dengan pemerintah, tentara perbatasan, dan polisi," ucap Rakesh.

Rakesh adalah 1 dari 11 finalis yang diundang ke Bali setelah diseleksi dari 600 pendaftar. Intercultural Innovation Award yang diadakan oleh UNAOC dan BMW Group diberikan kepada organisasi nirlaba dengan proyek grassroot yang mempromosikan pemahaman antarbudaya dengan cara yang inovatif. Penghargaan diserahkan langsung oleh Sekjen PBB Ban Ki-Moon dan UN High Representative for The Alliance of Civilization, Nassir Abdulaziz Al-Naseer pada Kamis (28/8) di Bali Nusa Dua Convention Center.

(imk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads