Magma Naik ke Kawah, Gunung Slamet Letupkan Gas Api

Magma Naik ke Kawah, Gunung Slamet Letupkan Gas Api

- detikNews
Jumat, 29 Agu 2014 19:13 WIB
Banyumas - Magma Gunung Slamet terus naik ke permukaan kawah. Saat ini diperkirakan kedalamannya sudah mencapai 1 km dari 2 km dapur magma. Oleh karena itu muncul letupan gas-gas yang berbentuk sinar api.

"Dengan meningkatnya aktivitas vulkaniknya, maka magma terangkat dan kini pada kisaran 1 km dari bibir kawah. Tremor yang terus menerus selama tiga hari terakhir itu merupakan pelepasan gas-gas dari magma yang sudah berada di permukaan," kata Kepala Tim Tanggap Darurat Gunung Slamet Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Imam Santosa, Jumat (29/8/2814).

Secara visual, lanjut dia, indikator pelapasan gas tersebut dapat terlihat dari adanya sinar api. Pada jam 00.00 WIB hingga 06.00 WIB terlihat setidaknya 104 kali sinar api yang muncul dari kawah Gunung Slamet. Sinar api tersebut juga merupakan indikator adanya letusan magmatik yang memang telah berada di permukaan. Namun, sampai sekarang letusan Gunung Slamet masih sesuai dengan karakternya yakni letusan strombolian yang diikuti letusan gas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kami juga tidak tahu bagaimana ke depannya, apakah karakternya masih sama seperti itu atau ada perubahan. Kita tunggu saja, sambil melihat indikator-indikator yang muncul," ujarnya.

Dari pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Gambuhan, Pemalang, menyebutkan jika dalam tiga hari hari terakhir terus terjadi gempa tremor embusan. Sementara mulai jam 00.00 WIB hingga 06.00 WIB gempa tremor terus terjadi pada amplitudo 2-40 milimeter (mm) dengan dominan 15 mm. Sedangkan pada jam 06.00 WIB hingga 12.00 WIB tremor juga masih terus terjadi dengan amplitudo 4-35 mm dan dominan pada 25 mm.

Sementara menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono mengharapkan aktivitas Gunung Slamet tetap sama meskipun terjadi tremor menerus dalam beberapa hari terakhir.

"Mudah-mudahan aktivitasnya tetap sama, energinya hanya untuk embusan asap dan untuk lontaran material pijar saja," katanya.

Menurut dia, aktivitas Gunung Slamet masih tinggi yang terlihat dari masih banyaknya gempa yang terekam dan terekamnya tremor menerus.

"Tremor dan gempa merupakan cara gunung api himpun energi," ungkapnya.

(arb/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads