Ke Ajudan Nazar, Anas Tanya Soal Bungkusan ke Marzuki

Sidang Anas

Ke Ajudan Nazar, Anas Tanya Soal Bungkusan ke Marzuki

- detikNews
Jumat, 29 Agu 2014 17:08 WIB
Jakarta - Anas Urbaningrum dan majelis hakim mencecar bekas ajudan Nazaruddin, Wahyudi Utomo alias Iwan, mengenai bungkusan berisi duit yang disebut sejumlah saksi diantar ke Marzuki Alie. Iwan mengaku pernah mengantarkan bungkusan dengan penutup kertas bercorak batik, namun tidak menyerahkan langsung ke Marzuki.

Iwan mengaku pernah menemani tenaga ahli Nazar di DPR, Nuril Anwar, ke kediaman pribadi Marzuki di Halim, Jakarta Timur.

"Mas Nuril mau kemana, ke MA, Pak Marzuki maksudnya," ujar Iwan dalam sidang lanjutan Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (29/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Iwan tidak melihat bungkusan dikeluarkan dari mobil sebab saat itu Iwan beristirahat di warung dekat kediaman Marzuki. "Kotak masih ada di mobil?" tanya Anas. "Nggak ada," jawab Iwan.

Hakim anggota Slamet Subagyo sebelumnya juga menanyakan bungkusan corak batik yang disebut Nuril dan Yulianis pada sidang sebelumnya, diantar untuk Marzuki Alie. Iwan mengaku pernah diminta Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis untuk mengambil bungkusan ke office boy di Grup Permai bernama Makmur.

"Ngambil bingkisan, bingkisan ditaruh di mobil," sebut Iwan.

Namun Iwan tidak bisa memastikan bungkusan itu diberikan ke Marzuki. "Waktu itu memang sering ke situ (Marzuki), tapi nyerahinnya masih ragu," ujar dia.

Yulianis sebelumnya menyebut ada pengeluaran uang perusahaan sebesar US$ 1 juta ke Marzuki Alie.

"Yang saya ingat yang 1 juta dollar itu ke Pak Marzuki, itu tanggal 11 Januari 2010," ujar Yulianis saat bersaksi dalam persidangan Anas Urbaningrum di Pengadilan Tipikor, Senin (18/8/2014).

Penyebutan duit dari kas Grup Permai ke Marzuki bermula saat Anas bertanya ke Yulianis mengenai berita acara pemeriksaan (BAP) Nazaruddin nomor 98.

Dalam BAP tersebut disebutkan Anas berkomunikasi dengan Nazar pada awal 2011 melalui BlackBerry Messenger. Nazar menyebut Anas meminta duit US$ 1 juta.

Nazar pada BAP seperti dibacakan Anas menyebutkan duit diminta untuk membayar pembelian tanah di Yogyakarta. Duit ini sebut Nazar diminta ke Yulianis.

Namun menurut Yulianis duit itu tidak ditujukan ke Anas. Ajudan Nazar bernama Iwan menyebut duit diantar ke Marzuki.

Soal duit ke Marzuki ditanya Anas ke mantan tenaga ahli Nazar, Nuril. "Pak Nazar cerita sedang intens dengan DPR 1 Pak Marzuki, TPPI kalau tidak salah, berkaitan dengan Pertamina. Ada pengiriman uang disampaikan Pak Marzuki Alie melalui Iwan. Iwan menceritakan hal itu, (saya tanya) mau dikirim ke mana? ke MA," sebut Nuril.

Nuril mengaku melihat bungkusan berisi duit tersebut di mobil yang dibawa Iwan. "Saya lihat di bagasi belakang ada semacam bungkusan, bungkusan batik kulit luarnya, paper bag gitu," sambung dia.

"Nuril menyampaikan itu bungkus batik? Betul itu batik?" tanya Anas ke Yulianis.

"Iya dibungkus batik kebiasaan kita, tapi bukan paper bag, itu kotak. Kalau US$ 1 juta seperti bungkus Indomie Pak," jawab Yulianis.

(fdn/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads