Kenangan Rektor UGM tentang Suhardi, dari Sepeda hingga Sumpah Gandum

Kenangan Rektor UGM tentang Suhardi, dari Sepeda hingga Sumpah Gandum

- detikNews
Jumat, 29 Agu 2014 17:05 WIB
Foto: Bagus Kurniawan/detikcom
Sleman - Ketum Partai Gerindra Suhardi telah dimakamkan. Tapi sosoknya akan terus diingat. Rektor UGM Pratikno mengenang Suhardi sebagai sosok sederhana. Mulai dari kesukaannya menggenjot sepeda menuju kampus hingga puasa gandum.

Selain di Partai Gerindra, Suhardi adalah guru besar UGM. Ia mengawali kariernya sebagai dosen, lalu menjadi dekan Fakultas Kehutanan.

Menurut Pratikno, semasa hidupnya, Suhardi menolak mempatenkan karya-karyanya. Ia beralasan paten tidak diperlukan karena penelitiannya dibiayai negara, sehingga harus didedikasikan untuk masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhardi dikenal sebagai pelopor penanaman cemara udang di Pantai Samas dan Pantai sekitar Kebumen. Lahan pasir menjadi sabuk hijau yang membuat ratusan lahan pertanian di sepanjang pantai, kini bisa tumbuh subur karena uap laut tertahan pohon penghijauan.

"Beliau juga mempelopori penanaman kayu meranti, ketela, umbi-umbian seperti ganyong di lahan jati untuk menjadi ketahanan pangan," kata Pratikno saat melepas jenazah Suhardi di Balairung UGM, Jumat (29/8/2014).

Prestasi tersebut, kata Pratikno, mengantar Suhardi menjadi Ketua HKTI DIY hingga nasional serta mengantar menjadi tokoh nasional.

Selain menjadi tokoh dalam Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL), menjadi ketua umum Gerindra hingga iptek, keteladanan Suhardi diwujudkan dengan cara naik sepeda onthel saat pergi mengajar.

"Sering naik sepeda onthel. Ruangannya tidak pakai AC dan memilih menanam tumbuhan di dekat jendela," katanya.

Pratikno menambahkan, selama 26 tahun, Suhardi berpuasa mengonsumsi gandung atau dikenal dengan Sumpah Gandum. Itu sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang tidak berpihak pada tanaman lokal.

"Profesor telo yang mendedikasikan hidupnya untuk kehidupan bangsa. Almarhum adalah sosok alumni dan dosen yang menggambarkan cita-cita Indonesia," katanya.

Suhardi dilepas ribuan civitas akademika UGM dan dimakamkan di pemakaman UGM di Sawit Sari Condong Catur Depok, Sleman, Jumat (29/8/2014) sekitar pukul 15.00 WIB. Selamat jalan, Prof.

(bgs/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads