Ketua Komnas HAM Hafid Abbas mengatakan sebagai lembaga negara yang menangani urusan HAM sesuai mandat UU, maka kriteria tidak melanggar HAM menjadi penting diterapkan oleh Jokowi-JK dalam memilih para menterinya nanti.
"Dengan perspektif tersebut, Komnas HAM menyampaikan pimpinan lembaga negara kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang akan mengemban tugas membantu pencapaian visi dan misi pemerintahan," ucapnya dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Jl Latuharhary, Jakarta, Jumat (29/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hafid, masa kepemimpinan Jokowi-JK sesuatu yang sangat istimewa karena berbasis pada dukungan rakyat. Melihat hal ini maka tantangan terbesar bagi keduanya adalah memenuhi janji politik.
"Presiden terpilih Jokowi-JK akan segera membentuk pemerintahan pada 20 Oktober 2014, hal ini memiliki ciri istimewa sebagai pemerintahan yang memiliki dukungan rakyat lebih besar dari dukungan politik," ucapnya.
Selain itu, ada 3 agenda utama yang bisa diambil dari ajaran Trisakti dan Bung Karno. Pertama sebagai bangsa Indonesia, harus berdaulat dan berwibawa, kedua kemandirian ekonomi dan yang ketiga kepribadian jati diri bangsa.
"Di mana inti dan jiwa dari keseluruhan janji Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-Jusuf Kalla bisa menghadirkan pemerintahan yang bersungguh-sungguh menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia bagia semua warga negara," tutupnya.
(edo/slm)