"Saran saya dibuat Pansus. Ini pasti ada yang nggak beres dalam pengadaannya. Pansus yang kajiannya dari berbagai aspek terutama jaminan keselamatan penumpang. Sehingga orang bisa merasa nyaman," terang Taufik di Gedung DPRD, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Jumat (29/8/2014).
"Pansus Busway. Harus ada," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau nggak pakai Pansus, harusnya polisi, KPK dan lainnya bisa langsung masuk periksa. Kalau terlibat semua tangkap bila perlu!" tegasnya.
Tak hanya dugaan ada orang yang bermain nakal, tetapi juga pembengkakan (mark up) anggaran.
"Sudah pasti lah orang belum sampai setahun. Harus ditindak sekarang siapa yang bertanggung jawab kalau kayak gini. Pengadaannya, pengelolaannya harus ada ygan bertanggung jawab. Harus ada yang audit," sambung Taufik.
Jika pelayanan tetap seperti ini, kata Taufik, tidak sedikit masyarakat yang akan 'kabur' dan menuntut PT Trans Jakarta sebagai pengada bus TransJ. DPRD pun siap memfasilitasi keluhan dan aduan masyarakat.
"Saya berkeyakinan besok pengguna busway pasti ada yang nuntut. Saya persilakan datang ke kita untuk kita akomodir supaya terjamin keselamatannya," ujar mantan Ketua KPU Provinsi DKI ini.
Ia bahkan sempat berseloroh agar ke depannya bus TransJ gandengannya diganti dengan mobil pemadam kebakaran agar tidak lagi terjadi insiden menakutkan seperti kemarin.
"Kemarin masih dibilang untung nggak ada yang mati padahal sudah kebakar hangus gitu. Lain kali kalau busway jalan gandengannya pemadam kebakaran saja supaya nggak kebakaran kayak kemarin," tutup Taufik tertawa.
(aws/mpr)