"Saya harus mengakui bahwa 10 tahun setelah saya bertugas sebagai Presiden Indonesia, saya melihat tanda-tanda mengganggu bahwa dunia ini tidak harus dalam bentuk yang lebih baik. Bagaimana bisa begitu? Hubungan antara negara-negara besar, setelah kira-kira satu dekade stabilitas dan kerjasama, sekarang dalam tren menurun yang berbahaya," kata SBY di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (28/8/2014).
Pidato ini ia sampaikan dalam 6th Global Forum United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC). Sekjen PBB Bank Ki-Moon dan sejumlah pemimpin negara hadir dalam forum ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY menuturkan bahwa saat ini fobia terhadap Islam berkembang di Barat. Radikalisme kini beresiko menjadi terorisme dengan munculnya ISIS sebagai organisasi teroris terkaya.
"Beberapa pihak mengatakan bahwa ini mengarah ke perang dingin yang baru. Apapun itu, bagi saya ini sudah terasa sebagai 'hot peace' dan ini tidak akan mendingin dengan sendirinya," tegas SBY.
SBY berharap agar komunitas internasional dan UNAOC dapat memegang peranan penting untuk menyembuhkan kondisi yang mengkhawatirkan ini. Caranya bisa dengan 4 pilar kerjasama dalam generasi muda, media, migrasi, dan pedidikan.
(imk/mpr)