"Indonesia merepresentasikan kehidupan yang harmonis di tengah peradaban. Saya terinspirasi dari semboyan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity," kata Sekjen PBB Ban Ki-Moon, Jumat (29/8/2014).
Hal ini disampaikan Ban saat berpidato dalam Pembukaan Forum Global Aliansi untuk Peradaban atau Global Forum United Nations Alliance of Civilizations di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali. Tema Global Forum UNAOC ke-6 ini adalah Unity in Diversity.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbedaan tidak seharusnya memisahkan. Persatuan di tengah perbedaan tidak hanya sebagai slogan, tetapi juga diterapkan dalam berkehidupan," tuturnya.
Ban mengungkapkan bahwa kehadiran UNAOC sudah berperan dalam berbagai konflik di dunia. Dialog dikedepankan untuk mengatasi perpecahan yang terjadi.
Ban menceritakan kekagumannya pada generasi muda dunia saat ini. Ia menceritakan pertemuannya dengan tokoh muda Pakistan, Malala Yousafzai.
"Malala menegaskan bahwa setiap orang adalah penting, setiap orang bisa membuat perbedaan," ucapnya.
UNAOC sendiri ditujukan untuk utamanya menjembatani jurang antar peradaban, termasuk antara Islam dan Barat. Selain Ban, acara ini juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil PM Turki Besir Atalay, Presiden Timor Leste Xanana Gusmao, dan Menlu Spanyol Jose Manuel Garcia Margallo. Ada pula Presiden UN General Assembly ke 68 John W Ashe, High Representative of UNAOC, dan Menlu RI Marty Natalegawa.
(imk/ndr)