Konflik Ukraina kian memanas. Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun mencetuskan, dunia bisa melihat dengan jelas bahwa pasukan Rusia beroperasi di wilayah Ukraina. Namun Obama menolak aksi militer AS terkait konflik tersebut.
"Rusia telah dengan sengaja dan berulang-ulang melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, dan gambar-gambar baru soal pasukan Rusia di dalam wilayah Ukraina menjadikan hal itu jelas terlihat bagi dunia," tutur Obama seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (29/8/2014).
Hal ini disampaikan Obama setelah NATO melaporkan bahwa ratusan tentara pemerintah Rusia telah melintas masuk ke wilayah Ukraina timur untuk mendukung para pemberontak pro-Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah AS dan Uni Eropa telah menetapkan serangkaian sanksi hukuman bagi Rusia atas krisis Ukraina. Konflik ini merupakan ketegangan terburuk antara Barat dan Moskow sejak Perang Dingin.
Sebelumnya pada Kamis, 28 Agustus, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, para pemimpin Eropa akan membahas kemungkinan langkah-langkah baru terhadap Rusia, dalam pertemuan yang akan digelar di Brussels, Belgia pada Sabtu, 30 Agustus besok.
"Kami menginginkan solusi diplomatik, dan kami tak akan membiarkan ini, namun kita harus mengakui bahwa keadaan telah makin sulit dan memburuk kembali dalam beberapa hari terakhir," tutur Merkel.
Obama mengatakan, dirinya telah berbicara dengan Merkel mengenai krisis Ukraina. Kedua pemimpin itu setuju bahwa "kekerasan ini dipicu oleh Rusia, separatis dilatik oleh Rusia, mereka dipersenjatai oleh Rusia. Mereka didanai oleh Rusia."
Namun ditegaskan Obama, Washington tidak berniat mengambil aksi militer untuk menyelesaikan masalah Ukraina.
"Tak ada dalam rencana kami untuk melihat konfrontasi militer antara Rusia dan AS di wilayah ini," pungkas Obama.
(ita/ita)