Militan Suriah dilaporkan menyandera 43 anggota pasukan penjaga perdamaian PBB. Sedangkan sebanyak 81 anggota pasukan yang sama terjebak di wilayah Golan Heights, yang berbatasan dengan Israel.
Sebanyak 43 tentara pasukan penjaga perdamaian PBB yang disandera ini berasal dari Fiji. Mereka ditangkap dan dipaksa untuk menyerahkan senjata mereka di perlintasan Quneitra.
Namun sebanyak 81 tentara lainnya yang berasal dari Filipina menolak untuk menyerahkan senjata mereka dan tetap berdiam di posisinya. Namun hal ini membuat mereka terjebak dan tidak bisa bergerak ke manapun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komandan militer Fiji, Brigadir Jenderal Mosese Tikoitoga menyatakan, semua tentaranya yang disandera dalam kondisi selamat. Tikoitoga meminta warga Fiji untuk mendoakan agar semuanya bisa dilepaskan dengan selamat.
"Seluruhnya selamat dan dalam kondisi baik, meskipun mereka disandera oleh pemberontak bersenjata di wilayah Golan," ucapnya.
Militan Suriah, termasuk pemberontak dari kelompok Al-Nusra Front yang berafiliasi dengan Al-Qaeda menyerbu perlintasan Quneitra pada Rabu (27/8), hingga memicu baku tembak dengan tentara Israel.
Quneitra merupakan satu-satunya perlintasan perbatasan antara Suriah dengan Israel. Separuh wilayah Golan Heights dikuasai oleh Suriah, dan sebagian lagi dikuasai Israel.
(nvc/ita)