Pengumuman pemenang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (28/8/2014). Plakat penghargaan diserahkan langsung oleh Sekjen PBB Ban Ki-Moon dan High Representative of the UNAOC, Nassir Abulaziz Al-Nasser.
Intercultural Innovation Award diberikan kepada organisasi nirlaba dengan proyek grassroot yang mempromosikan pemahaman antarbudaya dengan cara yang inovatif. Pengumuman pemenang ini juga dihadiri oleh Menlu RI Marty Natalegawa dan Vice President BMW Group, Bill McAndrews.
Juara 1 yaitu Post Conflict Research Center (PCRC) 'Ordinary Heroes' digarap oleh Velma Saric asal Bosnia. Pengalamannya sebagai saksi genosida di Bosnia-Herzegovina membuat Saric mengembangkan proyek untuk merehabilitasi para korban lewat cara unik, yaitu multimedia.
Lewat film dokumenter, pameran foto, dan lokakarya, Ordinary Heroes tak hanya merehabilitasi program tapi juga mengajak anak muda untuk aktif menyuarakan pendapat.
"20 tahun lalu, Anda mengenal negara saya dari foto-foto yang mengerikan. Kami ingin dikenal lewat aksi generasi muda, pemain sepak bola yang hebat, serta sumber energi," kata Saric saat berpidato usai diumumkan menang.
Pemenang kedua adalah aplikasi smartphone All Together Now 'Everyday Racism' dari Australia dan disusul oleh fasilitas bantuan perbatasan Manav Seva Sansthan 'SEVA' dari India. Posisi keempat diisi oleh program perencanaan kota Welcoming America dari Amerika Serikat dan posisi kelima diraih sirkus Arcenciel dari Lebanon.
Sebanyak 11 finalis dihadirkan ke Bali untuk mempresentasikan proyek mereka. Sebelumnya, mereka sudah disaring dari 600 pendaftar.
Para pemenang mendapatkan hadiah uang tunai dengan total 100.500 USD. Selain itu, mereka juga mendapat program pendampingan selama setahun yang mencakup bantuan manajerial, pemasaran, dan konsultasi lainnya.
(imk/sip)