Disampaikan sumber keamanan setempat, seperti dilansir Reuters, Kamis (28/8/2014), jasad keempat warga Mesir tersebut ditemukan di Semenanjung Peninsula, awal pekan ini. Keempatnya ditemukan dalam kondisi tanpa kepala.
Eksekusi mati keji semacam ini merupakan yang pertama kali mencuat ke publik Mesir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ansar Bayt al-Maqdis, yang merupakan militan paling berbahaya di Mesir mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan keji tersebut. Dalam video yang dirilis oleh kelompok tersebut via Twitter, mereka menyebut keempat pria tersebut merupakan mata-mata bagi agen intelijen Israel, Mossad.
Dalam video tersebut, sekelompok pria berpenutup wajah berdiri di dekat keempat sandera. Salah satu anggota militan membacakan pernyataannya dan beberapa menit kemudian, keempat pria tersebut dipenggal.
Video semacam ini mengingatkan pada video yang dirilis oleh militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) beberapa waktu lalu, saat mengeksekusi mati wartawan Amerika Serikat, James Foley.
Hal ini memicu kecurigaan sejumlah pihak apakah militan Ansar Bayt al-Maqdis terinspirasi oleh ISIS. Namun otoritas setempat meyakini, bahwa Ansar Bayt al-Maqdis tidak terkait dengan ISIS.
Keempat pria yang tewas dipenggal ini merupakan warga sipil. Namun dalam videonya, militan Ansar Bayt al-Maqdis menampilkan keterangan keempat pria tersebut yang mengklaim bahwa mereka dibayar oleh Mossad bagi setiap informasi yang mereka berikan.
Menurut militan tersebut, keempat pria itu memberikan informasi intelijen yang digunakan Israel dalam serangan udaranya di wilayah Sinai bagian selatan, pada 23 Juli lalu, yang menewaskan tiga anggotanya. Meskipun saat itu, militer Israel menegaskan, sama sekali tidak ada pesawat Israel yang memasuki wilayah udara Mesir.
(nvc/nwk)