Adakan IIA 2014 di Bali, Penyelenggara Ingin Banyak Peserta dari RI

Adakan IIA 2014 di Bali, Penyelenggara Ingin Banyak Peserta dari RI

- detikNews
Kamis, 28 Agu 2014 17:57 WIB
Jakarta - Masyarakat Indonesia yang majemuk diyakini punya banyak proyek-proyek inovatif untuk memunculkan dialog antarbudaya. Sayangnya, dalam The Intercultural Innovation Award (IIA) 2014 hanya ada 1 peserta dari Indonesia.

Penghargaan yang diberikan oleh United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC) dan BMW Group ini bertujuan untuk memilih program yang berkesinambungan dan inovatif dari organisasi nirlaba. Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi pada dialog dan pemahaman antar budaya.

"Sejak 2011, UNAOC dan BMW Group sudah bermitra untuk memilih dan mendukung proyek akar rumput (grassroot) yang dapat menciptakan kontribusi pada kemakmuran dan perdamaian masyarakat dunia," kata UN High Representative for The Alliance of Civilization, Nassir Abdulaziz Al-Naseer, dalam konferensi pers di Westin Hotel & Ressorts, Nusa Dua, Bali, Kamis (28/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun ini, ada 600 proposal dari seluruh dunia yang masuk ke panitia dan kemudian diseleksi menjadi 25 proposal terpilih. Meski tahun ini hanya ada 1 peserta dari Indonesia, penyelenggaraan IIA 2014 di Bali diharapkan akan mendulang lebih banyak pendaftar untuk tahun depan.

"Penyelenggaraan di Indonesia adalah pilihan yang cerdas. Sesuai dengan tema tahun ini 'Unity in Diversity', saya yakin di Indonesia banyak aktivitas-aktivitas akar rumput," kata Vice President BMW Group, Bill McA drews yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut.

"Saya yakin tahun depan akan ada lebih banyak pendaftar dari Indonesia," sambung Bill.

Tahun ini, ada 11 kelompok finalis yang diundang ke Bali. Mereka memiliki proyek yang beranekaragam, mulai dari komik pengalaman imigran dari Italia, aplikasi smartphone dari Australia untuk meningkatkan kesadaran tentang rasisme, sirkus untuk terapi dari Libanon, hingga pusat penelitian pasca konflik dari Bosnia Herzegovina.

"Mereka mencoba hal-hal baru dan mereka patut diberi pengakuan," ucap Director UNAOC, Mathew Hodes.

"Perbedaan peserta tahun ini dengan tahun lalu adalah lebih banyak aspek teknologi informasi, lebih mendekat ke media sosial," tambah Ketua Dewan Juri, Barry Van Driel.

Pengumuman pemenang dari The Intercultural Innovation Award 2014 akan berlangsung nanti malam di Bali Nusa Dua Convention Center. Para finalis akan mendapatkan total hadiah sebesar USD 100.500 dan program pelatihan selama setahun.

(imk/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads