Tentara Rusia Dilaporkan Beroperasi di Wilayah Ukraina

Tentara Rusia Dilaporkan Beroperasi di Wilayah Ukraina

- detikNews
Kamis, 28 Agu 2014 15:41 WIB
Ilustrasi (Reuters)
Kiev -

Intelijen negara Barat menyebut tentara Rusia mulai beroperasi di dalam wilayah Ukraina. Hal ini terjadi saat militer Ukraina kehilangan kendali atas sejumlah wilayah, yang dilaporkan dikuasai oleh separatis pro-Rusia.

Ini terjadi beberapa minggu setelah militer Ukraina melancarkan serangan terhadap separatis pro-Rusia yang ada di sebelah timur wilayahnya. Namun pekan ini, militer Ukraina terdesak dan malah meminta bantuan NATO.

Wartawan AFP yang ada di lokasi, melaporkan tidak adanya tanda-tanda keberadaan pasukan militer Ukraina di wilayah Donetsk yang dikuasai separatis pro-Rusia. Demikian seperti dilansir AFP, Kamis (28/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang komandan relawan menyebutkan via Facebook, tentara pemerintah Ukraina berada di sekitar pusat transportasi Ilovaysk dan pengiriman personel tambahan sebagai bantuan sangat diperlukan.

Bukti memburuknya situasi di Ukraina timur terjadi selang beberapa jam setelah pertemuan Presiden Ukraina Petro Poroshenko dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan pertama dalam 3 bulan terakhir tersebut, gagal mencapai kesepakatan signifikan terkait konflik Ukraina timur.

Kekhawatiran meningkat di Ukraina dan juga negara-negara Barat bahwa Rusia melakukan intervensi secara langsung dalam konflik Ukraina. Tudingan ini sebenarnya sudah berulang kali dibantah oleh Rusia.

Pada Rabu (27/8), pemerintah Ukraina mengklaim bahwa satu bataliyon tentara Rusia telah mendirikan markas militer di dekat desa Pobeda, yang berjarak 50 kilometer dari Donetsk. Secara terpisah, Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyebut NATO dan intelijen Polandia memiliki bukti bahwa unit militer Rusia melakukan operasi dari dalam wilayah Ukraina.

Diplomat NATO yang enggan disebut namanya menuturkan kepada AFP, sistem rudal antipesawat baru buatan Rusia terdeteksi ada di kawasan Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia.

Sistem rudal yang dimaksud ialah sistem pertahanan udara SA-22 yang memiliki jangkauan 20 kilometer. Diplomat itu menyebut, dukungan Rusia untuk separatis di Ukraina timur, semakin lama semakin terbuka.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan pihaknya sama sekali tidak tertarik untuk menghancurkan Ukraina. Namun dia menyatakan, Rusia akan kembali mengirimkan bantuan ke wilayah Ukraina bagian timur, meskipun ada protes dari Ukraina bahwa Rusia melanggar kedaulatannya dengan mengirim bantuan via darat.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads