One Day No Rice, Nur Mahmudi Klaim Angka Konsumsi Beras di Depok Turun

One Day No Rice, Nur Mahmudi Klaim Angka Konsumsi Beras di Depok Turun

- detikNews
Kamis, 28 Agu 2014 15:23 WIB
Bandung - Wali Kota Depok Nur Mahmudi mengklaim Gerakan One Day No Rice di Kota Depok cukup sukses sebagai upaya untuk mendorong warga melakukan diversifikasi pangan. Angka konsumsi umbi-umbian meningkat, sementara konsumsi beras per kapita turun.

Hal itu disampaikan Nur Mahmudi sebelum ekspos dan penilaian Keberhasilan Pembangunan dan Ketahanan Pangan di Gedung Sate, Kamis (28/8/2014).

"Alhamdulillah di Kota Depok masyarakat sudah banyak merespon tentang pemanfaatan pangan lokal selain beras, seperti misalnya nasi jagung yang kita kenalkan," ujar Nur Mahmudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan, keterlibatan masyarakat di antaranya terlihat dari beberapa perusahaan yang ada di Kota Depok telah menyediakan konsumsi makan siang ke seluruh pekerja dengan nasi jagung.

"Kami juga mengajak ke semua pelaku rumah makan untuk menyediakan nasi jagung. Bahkan sekarang kami melihat bukan hanya hari selasa saja tapi setiap hari juga menyediakan. Di rumah makan padang, rumah makan sunda, warteg, rumah makan betawi sampai ke restoran modern. Juga hotel sudah menyediakan pilihan nasi jagung," jelasnya.

Menurutnya, hal itu merupakan proses penyadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang beragam dan bergizi. Kualitas pangan menurutnya berkorelasi dengan tingkat kualitas manusia di Depok sehingga lebih produktif.

"Kepentingannya untuk jaga kesehatan dan meningkatkan produktivitas. Alhamdulilah industri yakin dan yang penting kita siap mendampingi," tutur Nur Mahmudi.

Sejak dijalankan mulai 2012, Nur Mahmudi menyebut ada penurunan konsumsi beras. "Dulu tahun 2011 konsumsi beras di Depok itu 97 kg perkapita per tahun sekarang jadi 90 kg per kapita per tahun. Umbi-umbian juga naik cukup tinggi," sebutnya.

(tya/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads