"Ada 10 korban yang luka bakarnya cukup berat, luka bakarnya mencapai 80 persen," ujar Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Johanson Ronald Simamora kepada detikcom, Kamis (28/8/2014).
Sementara itu, 21 orang lainnya mengalami luka bakar sedang dan 4 orang mengalami luka bakar ringan. Dari total 35 korban itu, 31 orang berjenis kelamin laki-laki dan 4 orang lainnya perempuan. Dan dari 35 korban ini, 5 orang di antaranya adalah ABK dan 30 lainnya adalah penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johanson menjelaskan, saat peristiwa ledakan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, kapal milik Dinas Perhubungan (Dishub) DKI itu tengah mengangkut 67 orang. 35 Orang terluka, dan 32 orang lainnya selamat.
"Yang terluka itu yang dududk di bawah. Sementara yang di atas semuanya selamat," imbuhnya.
Kapal penumpang yang khusus untuk mengangkut warga di wilayah Kepulauan Seribu itu, bertolak dari Dermaga Kali Adem pada pukul 08.00 WIB. Saat itu, kapal yang berkapasitas muatan maksimal 80 orang itu, hanya mengangkut 71 penumpang.
"Kapal tersebut rutenya dari Kali Adem ke Pulau Untung Jawa-Pulau Pari-Pulau Pramuka dan terakhir di Pulau Kelapa. Sebelum kejadian, sebagian penumpang itu ada yang turun di Pulau Untung Jawa, tinggal tersisa 67 penumpang saja," jelasnya.
Ledakan terjadi saat kapal berada di perairan Pulau Kosong Sekati, antara Pulau Pari ke Pulau Pramuka.
Saat ini, 35 korban masih dirawat intensif di 4 rumah sakit. 3 Orang di antaranya dirawat di RS Atmajaya Pluit, 12 orang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, 18 orang dirawat di RS Koja Jakarta Utara dan 2 orang lainnya dirawat di RS Pramuka.
(mei/mpr)