Geolog Rovicky Bicara Soal Subsidi BBM dan Pengelolaan Energi Nasional

Seleksi Menteri detikcom

Geolog Rovicky Bicara Soal Subsidi BBM dan Pengelolaan Energi Nasional

- detikNews
Rabu, 27 Agu 2014 17:43 WIB
Jakarta - Melalui laman www.seleksimenteri.com, masyarakat mengusulkan Rovicky Dwi Putrohari untuk menjadi calon Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Rovicky pun mengapresiasi usulan masyarakat tersebut dan menyatakan bahwa Indonesia memiliki 11 sumber energi yang dapat dikelola.

"Pengelolaan energi yang buruk menjadikan Indonesia sebagai negara boros energi. Ada dua indikator utama untuk melihat tingkat pemborosan energi, yakni elastisitas dan intensitas. Elastisitas adalah perbandingan laju pertumbuhan konsumsi energi terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Intensitas adalah perbandingan konsumsi energi dengan penghasilan domestik bruto. Indeks semakin tinggi, berarti semakin boros energi," tutur Rovicky melalui surat elektronik kepada detikcom, Rabu (27/8/2014).

Dia kemudian mencontohkan bahwa dalam satu hari di DKI Jakarta ada 3,2 juta mobil yang beroperasi. Jika diasumsikan bahwa rata-rata konsumsi BBM pada mobil adalah 10 liter, maka Ibu Kota membutuhkan 32 juta liter BBM per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada masa pemerintahan Orde Baru, minyak menjadi berkah, karena produksi minyak jauh melebihi kebutuhan dalam negeri. Indonesia berjaya bisa mengekspor minyak lebih dari 1 juta barel per hari. Ketika terjadi booming minyak pada 1970-an, Indonesia memiliki dana besar sehingga mampu membangun berbagai infrastuktur terutama bendungan untuk mendukung pertanian. Pemeritah juga bisa menjual BBM secara murah," sebut Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia ini.

Menurut dia saat ini negeri kita memiliki cadangan minyak sebanyak 3,74 miliar barel yang terbukti dan 3,4 miliar barel yang potensial untuk dieksplorasi. Jika perilaku pemborosan energi dari BBM masih dilakukan, maka belasan tahun lagi cadangan ini akan habis.

"Kebijakan BBM murah yang berkonsekuensi subsidi itu rupanya terus dilanggengkan, meskipun mulai tahun 2000-an lifting minyak terus menurun sementara konsumsi BBM naik mengiringi lajunya pertumbuhan ekonomi. Kini dengan lifting 860 ribu barel sementara kebutuhan 1,5 juta barel, Indonesia harus mengeluarkan devisa 42,1 miliar dolar setahun untuk menutup defisit minyak. APBN juga dibebani subsidi BBM ratusan triliun rupiah," imbuh Rovicky.

Indonesia juga memiliki alternatif lain selain minyak sebagai sumber energi. Antara lain adalah gas yang memiliki cadangan 112 TBF (trillion cubic feet) atau cukup untuk 40 tahun mendatang.

Kita juga memiliki cadangan batubara sekitar 28,17 miliar, dan nuklir yang diperkirakan oleh BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) terdapat cadangan 70 ribu ton uranium dan 117 ribu ton thorium. Selain itu di bumi nusantara ini seperti disebutkan oleh Rovicki pun memiliki energi terbarukan yang diolah dari geothermal (panas bumi), air, kelapa sawit, biomassa, angin, matahari, dan energi laut.

"Pemerintah memiliki target cukup tinggi untuk pemanfaatan geothermal. Setidanya terlihat dari roadmap pengembangan geothermal, pada 2025 nanti pemakaian geothermal sudah menghasilkan 9,5 gygawatt. Pengembangan geothermal akan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil pada pembangkit listrik," kata Rovicky.

Sementara itu air memiliki potensi hydropower untuk PLTA di Indonesia sekitar 76,7 MW, kelapa sawit produksi CPO (crude palm oil) dan PKO (Palm Kemel Oil) Indonesia pada 2013 mencapai 26 juta ton, dan biomassa di beberapa provinsi yang mulai dikembangkan. Ada pula potensi energi listrik Indonesia yang bisa dihasilkan pembangkit tenaga angin sebenarnya bisa mencapai 9,2 gygawatt, energi matahari (surya) sangat besar dengan perkiraan 4,8 KwWh/m2 atau setara 112.000 GW, dan 10 selat di perairan NTB dan NTT diperkirakan bisa dihasilkan energi listrik hingga 3000 MW.

"Secara keseluruhan, untuk pembangkit listrik saat ini didominasi oleh batubara. Komposisinya berdasarkan data dari DEN pada 2013 ini adalah batubara (56,66 persen), gas (22,12 persen), Minyak (9,70 persen), Hydropower (6,19 persen), geothermal (4,80 persen), dan biodiesel serta energi terbarukan lainnya (,52 persen)," pungkas dia.

Pembaca juga masih dapat memberikan informasi mengenai nama-nama yang masuk dalam usulan calon menteri melalui laman www.seleksimenteri.com. Ayo kritisi dan beri saran terhadap para calon menteri!

(bpn/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads