"Rakyat Palestina yang heroik telah menempa era baru dengan kemenangan perlawanan ini yang telah membuat rezim Zionis bertekut lutut," demikian statemen Kementerian Luar Negeri Iran seperti dilansir AFP, Rabu (27/8/2014).
"Kemenangan ini menyiapkan jalan untuk pembebasan akhir semua tanah yang diduduki, khususnya Yerusalem," demikian disampaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah tujuh pekan konflik mematikan di Gaza, gencatan senjata jangka panjang mulai diterapkan pada Selasa, 26 Agustus. Ribuan warga Gaza pun turun ke jalan-jalan untuk merayakan momen ini.
Konflik Hamas dan Israel ini telah menewaskan 2.143 warga Palestina sejak 8 Juli lalu. Sementara di pihak Israel, sebanyak 70 nyawa melayang, dengan 64 korban tewas di antaranya adalah tentara Israel.
Kelompok Hamas menyebut gencatan senjata ini sebagai kemenangan untuk perlawanan rakyat Palestina. "Hari ini kita mengumumkan kemenangan atas perlawanan, hari ini kita mengumumkan kemenangan Gaza," tegas juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.
Ketentuan dalam gencatan senjata yang dimediasi Mesir ini, mencakup penghentian kekerasan di Gaza untuk waktu yang tidak terbatas, dan segera diakhirinya blokade Israel atas Gaza yang telah berlangsung delapan tahun. Israel juga menuntut jaminan dihentikannya penyelundupan senjata ke Gaza.
Presiden Palestina Mahmud Abbas pun menyatakan, kesepakatan gencatan senjata ini harus dipandang sebagai satu langkah maju dalam proses perdamaian.
(ita/ita)