Untungnya, tidak ada Presiden Ismael Omar Guelleh ketika penembakan terjadi. Dokter kepresidenan Kolonel Idriss Abdi Galab mengalami luka-luka dalam insiden ini.
"Yang kami tahu ini merupakan insiden tertutup, kami tidak mengetahui apa yang sebenarnya ada di dalam kepala pelaku penembakan," tutur pejabat senior pada Kementerian Komunikasi setempat, Ibrahim Miyir seperti dilansir AFP, Selasa (26/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Miyir, Presiden Guelleh telah terlebih dahulu meninggalkan bandara ketika penembakan terjadi. Pasca penembakan, kedua pengawal presiden Guelleh langsung diamankan dan ditangkap. Senjata mereka juga disita.
Presiden Guelleh usai melakukan kunjungan ke negara tetangga mereka, Ethiopia, dalam rangka menghadiri pertemuan regional demi mendorong kesepakatan gencatan senjata di Sudan Selatan.
Djibouti yang termasuk dalam negara-negara Tanduk Afrika, menjadi lokasi strategis bagi Ethiopia karena menjadi pintu masuk via Laut Merah.
Djobouti yang bekas jajah Prancis ini juga menjadi lokasi pangkalan operasi antiteror terbesar Amerika Serikat di kawasan Afrika. Prancis juga memiliki pangkalan militer di Djibouti.
(nvc/nwk)