Wamenhan di China: Strategi Sun Tzu Dipakai Bung Karno dan Soedirman

Wamenhan di China: Strategi Sun Tzu Dipakai Bung Karno dan Soedirman

- detikNews
Selasa, 26 Agu 2014 14:36 WIB
(Foto: Arifin Asydhad/dok detikcom)
Jakarta - Menjadi pembicara di China, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengemukakan tentang strategi perang Sun Tzu di Indonesia. Ternyata Bapak Pendiri Bangsa Bung Karno dan Jenderal Besar Soedirman memakai strategi filsuf dan jenderal China yang hidup sebelum Masehi itu.

"Literatur China sudah lama diketahui di Indonesia. Penjajah Belanda dan Inggris membawa penerjemahan buku-buku filsafat dari Cina ke Indonesia sejak akhir abad ke-18. Presiden Soekarno, contohnya, sering menyebutkan pemimpin China dalam pidatonya," kata Sjafrie dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa (26/8/2014).

Hal itu disampaikan Sjafrie dalam Simposium International ke-9 Sun Tzu'Art of War yang berlangsung pada 25-27 Agustus 2014 di Tshingtao, China, yang diselenggarakan oleh institute militer yang bergengsi di bawah pengawasan Komisi Militer Pusat China, Academy of Militery Science (AMS) PLA dan China Research Society of Sun Tzu' Art of War (CRSSTAW).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden Soekarno, memang tidak secara khusus menyebut Sun Tzu, tapi beberapa kata kunci yang digunakannya untuk strategi militer, seperti 'memenangkan hati dan pikiran rakyat', 'mengendalikan lumbung musuh', dan 'mengendalikan senjata musuh'. Ini menunjukkan bahwa Presiden Soekarno pernah membaca buku Sun Tzu," jelas Sjafrie.

Sjafrie juga memaparkan bapak bangsa lain yang menggunakan strategi perang Sun Tzu, yakni Jenderal Besar Soedirman, pemimpin perang gerilya. Pada masa perang tahun 1947-1949, gerilyawan Indonesia bertaktik untuk melawan kekuatan militer kolonial Belanda.

"Menurut Jenderal Besar Soedirman, rakyat dan tentara itu seperti air dan ikan, sesuatu yang tidak terpisahkan. Rakyat membantu melindungi pejuang gerilya, di saat yang sama bertindak sebagai mata dan telinga buat pejuang," tutur Sjafrie.

Tak hanya dalam bidang kemiliteran dan kenegaraan, strategi perang Sun Tzu di Indonesia juga diterapkan dalam sektor bisnis, seperti untuk menghindari kekuatan pesaing bisnis dan menyerang kelemahan. Strategi ini justru berbeda dengan pandangan Barat yang menyerang kekuatannya, imbasnya, ekonomi biaya tinggi untuk semua yang terlibat.

Kemudian pepatah Sun Tzu yang terkenal, 'kenalilah diri dan musuhmu, kau akan tidak diragukan lagi menang dalam seribu pertempuran' juga menjadi prinsip perang di Indonesia, di mana di masa depan, kunci memenangkan perang adalah informasi dan teknologi.

"Sun Tzu mendeskripsikan 5 faktor prinsip yang bisa digunakan untuk mempertimbangkan strategi perang. Mereka adalah: politik, cuaca, medan, kepemimpinan dan doktrin," jelas Sjafrie.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads