Institusi TNI kembali tercoreng oleh ulah oknum TNI yang maling motor dengan menggunakan pistol di Cinere, Depok. Jika terbukti bahwa pelakunya adalah anggota TNI dan memang bersalah, Panglima TNI Jenderal Moeldoko jangan ragu memecatnya.
"Pak Moeldoko sebagai Panglima TNI jangan ragu memecat anggotanya yang melakukan pelanggaran berat termasuk yang maling motor di daerah Cinere, Depok. Ulah oknum TNI tersebut sangat memalukan dan meresahkan masyarakat," ujar pengamat kepolisian dan militer Aqua Dwipayana pada Selasa (26/8/2014) saat diminta tanggapannya mengenai hal tersebut.
Seperti diberitakan, warga Cinere, Depok, menghajar seorang maling motor berpistol yang kepergok beraksi di kawasan tersebut. Ternyata maling motor ini merupakan salah satu oknum TNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku sempat melepaskan tembakan dan mengenai seorang warga di bagian punggung dan kaki. Korbannya adalah Nahrowi warga Pengasinan, Sawangan, Depok.
Saat ini, pelaku masih dirawat di RS Bhakti Yudha. Tempat pelaku dirawat dijaga berseragam TNI dan Polri. Mereka menjaga ketat pintu masuk ruang UGD.
Aqua yang selama ini intens memotivasi jajaran TNI-Polri menambahkan, prajurit TNI tidak boleh melanggar hukum. Sehingga jika terbukti bersalah, oknum TNI tersebut seharusnya dihukum berat sebab sebagai aparat mereka paham hukum.
"Sejak awal masuk jadi anggota TNI sampai pensiun, setiap prajurit harus melaksanakan tiga komitmen dalam aktivitasnya sehari-hari. Hal itu adalah Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan Delapan Wajib TNI. Jika ada yang melanggar satu dari tiga hal tersebut, selayaknya dihukum berat," ungkap Aqua.
Dalam Delapan Wajib TNI, lanjut Aqua yang Senin kemarin memotivasi sekitar seribu prajurit TNI-Polri dan keluarganya di Klaten dan Solo, Jawa Tengah, penekanan utamanya adalah memberikan yang terbaik kepada rakyat. Hal itu harus dilakukan sebab sampai sekarang TNI bisa eksis karena keberadaannya didukung sepenuhnya oleh rakyat. Sehingga terkait dengan itu agar prajurit TNI jangan pernah sekalipun menyakiti hati rakyat.
Khusus terhadap oknum TNI yang maling motor dengan menggunakan pistol yang pelurunya sempat mengenai seorang warga, Aqua menyarankan kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk tidak ragu memecat oknum TNI tersebut jika terbukti bersalah.
Tindakan tegas itu sangat perlu dilakukan, selain menimbulkan efek jera pada yang bersangkutan dan prajurit TNI lainnya, juga untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa TNI tidak pernah mentolerir pelanggaran yang dilakukan anggotanya.
Selama ini menurut pengamatan Aqua yang telah memotivasi puluhan ribu prajurit TNI-Polri yang bertugas di berbagai daerah dan banyak negara, sebagian besar anggota TNI telah menunjukkan kinerja yang baik saat bertugas. Sehingga jangan sampai gara-gara ulah negatif satu dua orang anggota, citra TNI jadi turun di mata masyarakat.
Terkait dengan sanksi tegas pada anggota yang melanggar hukum, beberapa bulan lalu TNI telah melakukan tindak tegas dengan melaksanakan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) pada seorang anggota TNI yang membakar seorang juru parkir di halaman Monas Jakarta. Belakangan nyawa juru parkir itu tidak terselamatkan dan jenazahnya di bawah ke kampung halamannya di Aceh. Hal yang sama hendaknya dilakukan juga pada anggota TNI lainnya yang melakukan pelanggaran berat termasuk terhadap maling motor yang menggunakan pistol.
β"Begitu sanksi tegas dijatuhkan dengan melaksanakan PTDH, citra TNI akan meningkat di masyarakat. Mereka menilai bahwa Panglima TNI Pak Moeldoko tegas dan sama sekali tidak mentolerir pelanggaran berat yang dilakukan jajarannya," ujar Aqua menutup komentarnya.
(asy/mok)