"Syukur Alhamdulillah, langkah ini penting guna membangun hubungan bangsa Indonesia dan Palestina. Indonesia selama ini dikenal mendukung kemerdekaan Palestina. Pernikahan ini menjadi hubungan riil dan dukungan nyata bersama warga Indonesia dan Palestina," kata Husein yang juga berkuliah di Islamic Gaza University saat dikonfirmasi, Selasa (19/8/2014).
Dia menuturkan, sekitar dua tahun lalu, dia berangkat bersama MER-C menuju Gaza. Hingga akhirnya bisa masuk ke Gaza. Kemudian dia belajar di Islamic Gaza University dan sekaligus menjadi relawan membantu RS Indonesia di Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, setelah lama berkenalan dengan keluarga sang istri, calon mertua pun mengajak Husein menikahi anaknya. Gayung bersambut Husein pun siap. Jinan sang istri, juga seroang hafiz quran.
"Alhamdulillah keluarga di Indonesia juga mendukung," imbuh pria asal Cileungsi, Bogor ini.
Ijab kabul sudah dilakukan, tetapi belum tinggal serumah karena sesuai adat setempat harus digelar pesta pernikahan. Rencananya pesta ini baru akan dilaksanakan menunggu hasil perundingan di Mesir terkait perpanjangan gencatan senjata Israel Hamas. Jadi dalam suasana tenang, baru pesta akan digelar.
Kemudian, berbincang soal pernikahan pria Indonesia dan perempuan Gaza, Husein mengaku siap memfasilitasi bila ada yang ingin mengikuti jejaknya. Bagaimanapun semua tentu dilandasi tujuan yang mulia untuk mempererat silaturahmi Indonesia dan Palestina.
"Bagi yang ingin mengikuti langkah saya akan saya bantu," tambah Husein yang mengaku belum akan pulang ke Indonesia karena masih membantu rumah sakit Indonesia di Gaza ini.
Memang bagaimana perempuan Gaza menurut Husein? "Mereka cantik-cantik, perpaduan Arab dan Eropa. Rambut kecoklatan, mata juga cokelat. Saya sudah pernah ke Iran, Suriah, Mesir, Lebanon, tapi perempuan Gaza yang paling cantik," tutupnya.
Anda tertarik mengikuti jejak Husein?
(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini