Joko Widodo dalam berbagai kesempatan mengakui adanya partai yang mendekat ke kubunya. Ada pertemuan namun belum ketemu hasil alias belum sepakat.
"Sudah berproses, tapi belum ketemu (sepakat). Gimana dong?" kata Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ungkapan 'sudah ketemu tapi belum ketemu' kembali ia lontarkan saat ditanya tentang perkembangan penjajakan itu.
"Udah (ketemu). Tapi belum sepakat. 'Udah ketemu, tapi belum ketemu," ujarnya sambil tersenyum.
Jokowi enggan menjelaskan apa yang membuat penjajakan partai itu seakan tak mencapai final. Padahal baik Jokowi maupun PDIP sudah menyatakan diri terbuka jika partai itu ingin bergabung.
Ia paham jika banyak partai yang mendukungnya maka dapat memudahkan proses di tingkat parlemen. Namun, ia lebih memilih partai itu ikut aturan berkoalisi tanpa syarat dan meminta jatah menteri.
"Tidak bisa disebutkan. Intinya belum ketemu deh. Tapi satu yang jelas. Yang penting syaratnya tanpa syarat," tegasnya.
Setidaknya ada Partai Golkar dan Demokrat yang dikabarkan sedang menjajaki kemungkinan untuk berkoalisi. Pergerakan dari Golkar terlihat dari banyaknya kader partai dan politisi senior yang menjadi pendukung Jokowi-JK saat Pilpres.
Belakangan, politisi senior PPP Hamzah Haz juga meminta partai berlambang Kabah itu mengubah dukungannya dari Prabowo-Hatta ke Jokowi-JK.
(van/nrl)