Kematian Michael Brown, remaja kulit hitam akibat ditembak polisi di pinggiran St Louis, Missouri, Amerika Serikat terus menuai kontroversi. Remaja berumur 18 tahun itu ternyata ditembak setidaknya enam kali oleh seorang polisi berkulit putih.
Menurut New York Times seperti dilansir AFP, Senin (18/8/2014), Brown ditembak dua kali di bagian kepala dan empat kali di bagian lengan kanan. Semua tembakan itu diarahkan ke bagian depan tubuhnya. Demikian diberitakan Times mengutip Michael Baden, mantan kepala pemeriksa medis New York City yang melakukan autopsi terpisah atas permintaan keluarga korban.
Penembakan Brown pada 9 Agustus lalu telah memicu aksi-aksi demo yang diwarnai kerusuhan di kotanya, Ferguson. Ketegangan pun sangat terasa antara warga setempat dan aparat kepolisian Ferguson, yang sebagian besar berkulit putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi penjarahan juga sempat terjadi di toko-toko di Ferguson. Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah polisi menyatakan Brown adalah tersangka pencurian.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2014), warga kota marah setelah mendengar pernyataan polisi bahwa Brown adalah tersangka pencurian. Keluarga remaja berumur 18 tahun itu menuding polisi telah melakukan pembunuhan karakter sementara penyelidikan atas kematiannya masih berlangsung.
Kepolisian Ferguson mengaitkan Brown pada pencurian sekotak cerutu senilai US$ 49 dari sebuah toko, beberapa saat sebelum dia ditembak mati oleh polisi pada 9 Agustus lalu.
Polisi pun merilis rekaman CCTV yang menunjukkan seorang pria berkulit hitam dengan postur tinggi, berotot -- mengenakan kaos oblong, celana pendek dan sandal -- seperti yang dikenakan Brown -- tengah menarik baju seorang pegawai toko dan mendorongnya.
Massa yang marah pun menjarah sejumlah toko pada Sabtu dini hari waktu setempat. Ini dilakukan setelah warga menggelar aksi demo besar-besaran di Ferguson pada Jumat, 15 Agustus yang berakhir hingga tengah malam waktu setempat.
(ita/ita)