Perundingan gencatan senjata untuk jangka panjang di Gaza terus berlangsung. Israel memperingatkan pihaknya akan menolak gencatan senjata jangka panjang, jika tidak ada pemenuhan kebutuhan keamanan untuk wilayahnya.
Perundingan secara tidak langsung antara Israel dengan pihak Palestina tengah berlangsung dengan Mesir sebagai mediatornya. Perundingan ini digelar di sela-sela lima hari jeda dalam pertempuran di Gaza, yang akan segera berakhir pada Senin (18/8) tengah malam.
Demikian seperti dilansir AFP, Senin (18/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di pihak Israel, sedikitnya 67 nyawa terenggut akibat serangan roket dari Gaza.
Ketika tim Israel mendarat di Kairo, Mesir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, pihaknya tidak akan menyepakati proposal yang tidak menawarkan kejelasan bagi kebutuhan keamanan Israel.
"Delegasi Israel di Kairo bertindak dengan mandat sangat jelas, untuk berdiri teguh membela kebutuhan keamanan Israel," ucap PM Netanyahu.
"Hanya jika ada jawaban yang jelas untuk kebutuhan keamanan Israel, maka kemudian akan bisa tercapai kesepahaman," imbuhnya.
Perundingan dimulai pada Minggu (17/8) sore waktu setempat, dengan tempat di markas intelijen Mesir. Perundingan ini juga diikuti oleh empat pejabat Gaza, yang beberapa anggota Hamas.
Ini merupakan pertama kalinya tim kedua pihak duduk bersama semenjak pada Rabu (13/8) lalu, para perunding kembali ke rumah masih-masih untuk berkonsultasi dengan ahli politik masing-masing.
Secara terpisah, seorang sumber dari bandara Kairo melaporkan bahwa delegasi Israel tiba pada pagi hari dari Tel Aviv, sedangkan tim Palestina tiba dari Ramallah. Pemimpin Hamas yang diasingkan, Mussa Abu Marzuk juga tiba di Mesir dari Doha, Qatar.
(nvc/ita)