Hutan Lawu Terbakar, Ratusan Pendaki Gagal Upacara di Puncak Gunung

Hutan Lawu Terbakar, Ratusan Pendaki Gagal Upacara di Puncak Gunung

- detikNews
Minggu, 17 Agu 2014 00:01 WIB
Jakarta - Hutan di kawasan jalur pendakian Gunung Lawu di perbatasan Jateng dan Jatim mengalami kebakaran di malam menjelang perayaan kemerdekaan. Ratusan pendaki yang hendak menggelar upacara di puncak Lawu dipastikan gagal karena jalur pendakian ditutup.

"Ada kebakaran di Pos 4 pendakian dari jalur Jatim, tadi sekitar pukul 18.00 WIB. Selanjutnya jalur pendakian dari arah Jateng maupun Jatim langsung ditutup. Ratusan pendaki yang hendak menuju puncak untuk menggelar upacara di puncak Gunung Lawu, diperintahkan segera turun unt‎uk menjamin keselamatannya," ujar Staf Humas Perhutani KPH Surakarta, Suko Haryono, Sabtu (16/8/2014) malam.

Suko mengatakan kawasan yang terbakar adalah sekitar Sumur Jolotundo, yang masuk kawasan KPH Lawu Daerah Selatan, Jatim. Kawasan tersebut masih cukup jauh dari lokasi yang biasa dipakai oleh para pendaki untuk menggelar upacara 17 Agustus di Lawu, yaitu kawasan Argodalem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suko mengatakan belum bisa dipastikan sumber api yang menyebabkan kebakaran itu. Banyak kemungkinan‎ diantaranya, puntung rokok atau sisa perapian yang dibuat pendaki yang tidak dipadamkan sempurna sebelum ditinggalkan.

Namun dia memastikan sebagian besar titik api sudah berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan yang bekerja ekstra keras karena kondisi cuaca di Lawu saat ini cerah dan anginnya cukup kencang.

Akibat kejadian ini Perhutani dari daerah Jatim maupun Jateng memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian untuk menjaga keselamatan para pendaki.

Sedangkan pendaki yang sudah terlanjur berada di puncak, diharapkan tenang dan tidak perlu turun. Mereka kemungkinan masih akan bisa menggelar upacara di puncak, meskipun tidak meriah seperti biasanya karena pesertanya terbatas.

"Informasi dari petugas kami di Desa Blumbang, Tawangmangu, para pendaki dari arah Jateng saat ini‎ tertahan di Cemorokandang," ujar Suko.

Setiap tahunnya, ratusan pendaki selalu melakukan pendakian untuk melakukan upacara bendera 17 Agustus di puncak Gunung Lawu. Mereka biasanya akan melakukan pendakian sehari sebelumnya dan tepat pada tanggal 17 Agustus pukul 10.00 WIB akan melakukan upacara peringatan detik-detik proklamasi.

(mbr/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads