Pantauan di lokasi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (15/8/2014), ada puluhan pendemo yang merupakan warga Topas, Galur, Senen, Jakarta Pusat. Mereka mengatakan datang beramai-ramai dengan menggunakan motor dan metromini sewaan.
"Diajak saja sama tetangga. Ramai-ramai ke sini," ujar Ibu Leni (25) yang datang bersama suaminya, Anton, dan anaknya yang masih kecil, Devi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke sini satu orang dapet gocap (Rp 50 ribu). Kalau satu motor berdua jadi cepek (Rp 100 ribu). Kalau anak nggak dihitung," ungkap Leni yang hanya duduk-duduk di bawah pohon bersama ibu-ibu yang lain.
Sementara suami Leni, Anton menyatakan bisa datang ke MK karena pekerjaannya sebagai hansip yang bertugas malam hari. "Lumayan lah daripada cuma di rumah nggak dapat apa-apa," ujar Anton.
Pendukung Prabowo-Hatta yang berunjuk rasa hari ini mayoritas datang dengan berseragam loreng-loreng dengan baretnya masing-masing. Mereka dari Forum Komunikasi Putra/i Purnawiran Indonesia (FKPPI), Pemuda Panca Marga (PPM), dan Laskar Merah Putih. Beberapa orang tampak memberikan selebaran aspirasi pendukung Prabowo-Hatta kepada pengguna jalan.
"MK jangan ragu memutuskan memberikan sanksi jika ada intervensi dan kecurangan," ujar orator dari PPM.
Sementara orator perwakilan dari Laskar Merah Putih menyatakan MK harus mengabulkan permintaan kubu Prabowo-Hatta. "Kalau sampai MK mengikuti KPU maka siap-siap Allah menurunkan azab untuk negeri ini," kata orator.
Meski sempat tersendat karena kehadiran ratusan massa, lalu lintas di depan gedung MK saat ini relatif lancar. Petugas kepolisian masih setia menjaga keamanan di depan gedung lembaga tinggi negara ini.
(ear/aan)