Tim Prabowo-Hatta menduga kemungkinan duplikasi form C1 plano dari situs KPU dikarenakan sistemnya sempat down. Dengan lantang KPU membantah dan menantang untuk dapat dibuktikan.
"Hasil pemilu tidak dihitung dari rekap C1 yang di web yang kami pasang. Bukan yang kami putuskan kita ambil dari yang kami pasang di web. Ini perlu jelas," tutur komisioner KPU Hadir Nafis Gumay.
Ini diungkapkannya kepada detikcom saat sidang pelanggaran kode etik diskors di Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakpus, Kamis (14/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadar meminta kubu nomor urut 1 agar dapat membuktikan itu, bila benar pengamanan spesifikasi form C1 bocor ke publik.
"Kalau toh benar bocor nggak usah takut hasil rekap yang di web itu bukan yang benar (hasil yang rekapitulasi yang ditetapkan KPU). Silakan saja tunjukkan. Terlalu banyak diklaim nggak jelas," pungkas pria berkacamata ini dengan tegas.
Dugaan kebocoran ini diungkapkan oleh Koordinator Tim Advokasi Prabowo-Hatta, Mahendrahatta saat konferensi pers di Hotel Intercontinental, Jakarta Pusat, Rabu (13/8) lalu. Ia menuturkan bahwa pihaknya melakukan riset terhadap pengamanan form C1 plano dan salah satu relawan dari Tim Prabowo-Hatta, Fahrurozy melakukan penelusuran dan mengaku menemukan fakta bahwa ada kebocoran spesifikasi teknis pengaman form C.
Rozy lalu mengatakan bahwa sistem pengaman form C ada hologram, ada pula microtext. Microtext ini terletak di garis-garis pembatas tabel.
(aws/trq)