Menteri Bendahara Negara (Treasurer) Australia Joe Hockey menyatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagaimana diproyeksikan dalam APBN negara itu, tidak akan banyak pengaruhnya terhadap penduduk miskin. Alasannya, "Orang miskin tidak punya mobil atau tidak mengemudi jauh-jauh".
Komentar ini kontan saja menuai kecaman, bukan hanya dari pihak oposisi tapi juga dari kolega Hockey di pemerintahan Koalisi Partai Liberal dan National.
Pemimpin Oposisi Bill Shorten mengatakan, komentar Hockey ini menunjukkan betapa pemerintah Australia sekarang tidak membumi dan arogan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak bisa pergi ke kota dengan mengendarai sapi," katanya.
Menurut dia, banyak alasan penduduk pedalaman untuk mengendarai mobil, baik untuk pergi kerja, berbelanja, mengantar anak ke sekolah dan lainnya.
Senator John Williams dari Partai National juga mengecam komentar Menteri Hockey. Menurut dia, penduduk Australia di pedalaman justru membayar lebih mahal harga BBM mereka.
"Penduduk termiskin di negara kita berada di pedalaman dan desa-desa, dan mereka mau tidak mau harus memiliki mobil untuk kemana-mana," katanya.
Senator negara bagian Queensland Ian Macdonald menambahkan, penduduk di pedalaman tidak memiliki alternatif transportasi umum. "Anda harus memiliki mobil, tidak perduli anda miskin atau kaya, karena dengan itulah anda bisa kemana-mana," jelasnya.
Jurubicara Oposisi bidang Perbendaharaan Negara Chris Bowen menuding Menteri Hockey telah menghina penduduk miskin Australia yang umumnya berada di pedalaman.
"Jika dia sendiri tidak paham bagaimana dampak APBN-nya, pantas saja ia gagal mendapat dukungan di parlemen untuk meloloskan APBN ini," katanya.
Namun, Menteri Hockey bersikukuh mengatakan ia hanya mengungkapkan data yang dirilis Badan Statistik Australia (ABS), yang menyebutkan penduduk kaya mengkonsumsi BBM tiga kali lebih mahal dibandingkan penduduk miskin.
"Data ABS adalah fakta, saya tidak mengarang-ngarang," katanya kepada ABC.
(nwk/nwk)