Seperti dilansir AFP, Kamis (14/8/2014), jumlah korban tewas tersebut tercatat pada 10 Agustus. Jika dibandingkan dengan catatan pada 26 Juli lalu, yang mencapai 1.129 korban tewas, tentu sangat tajam lonjakannya.
Komisioner Tinggi untuk HAM pada PBB menuturkan, data tersebut semakin timpang jika dibandingkan dengan catatan pada 18 Juni lalu, dengan 365 korban tewas dalam konflik di Ukraina bagian timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban sipil kemungkinan besar tidak dilaporkan," imbuhnya.
Hal ini, menurut Pouilly, disebabkan oleh adanya gangguan saluran komunikasi dan tingginya ketidakamanan yang mencegah orang-orang untuk mendapat akses kepada bantuan medis dan juga penghitungan.
"Terdapat tren peningkatan yang jelas, akhir-akhir ini," sebut Pouilly dalam email-nya.
Pouilly menuturkan, rata-rata setiap harinya lebih dari 60 orang tewas di Ukraina, semenjak pertengah April lalu. Namun mulai 30 Juli hingga 5 Agustus lalu, jumlahnya meloncat menjadi 70 orang tewas setiap harinya.
Jumlah korban luka-luka juga mengalami peningkatan hingga nyaris mencapai 5 ribu orang, termasuk sedikitnya 30 anak-anak. Jumlah tersebut mengalami peningkatan besar dari penghitungan 26 Juli lalu, yang mencapai 3.500 orang luka-luka.
(nvc/mad)