Pemerintah Prancis juga akan memasok persenjataan canggih untuk pasukan Kurdi yang melawan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Irak. Pasokan ini akan dikirimkan dalam beberapa jam ke depan.
Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan, persenjataan dikirimkan sebagai tanggapan atas kebutuhan mendesak yang disampaikan oleh otoritas Kurdi di Irak, yang tengah melawan militan ISIS.
"Prancis ingin memainkan peranan aktif dengan menyediakan, bersama dengan mitranya dan demi membantu otoritas Irak yang baru, semua bantuan yang dibutuhkan," demikian pernyataan dari kantor Presiden Hollande seperti dilansir AFP, Kamis (14/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin membantu pasukan Kurdi dan juga pihak Irak dalam mencegah pembantaian dan oleh karena itu, kami memasok senjata agar para pejuang bisa melawan, dan kami harap, mereka menang," ucap Fabius kepada televisi setempat, TF1.
Fabius menambahkan, menteri-menteri negara Uni Eropa akan menggelar rapat darurat di Brussels, Belgia pada Jumat (15/8) besok, untuk mengkoordinasikan respons Eropa terhadap krisis di Irak.
Pada akhir pekan lalu, Prancis mengirimkan 18 ton bantuan kemanusiaan dan mengirimkan via laut sebanyak 20 bantuan kemanusiaan yang diperkirakan tiba di Irak pada Rabu (13/8) malam.
Dalam pernyataannya, Presiden Hollande menegaskan dukungannya terhadap Perdana Menteri Irak yang baru, Haidar al-Abadi. Dia juga mendorong adanya persatuan dalam pemerintahan Irak, demi mewakili warga Irak memerangi militan ISIS.
"Untuk beberapa hari, Prancis mengambil langkah penting untuk mendukung kemampuan operasional pasukan (Kurdi) dalam melawan ISIS," tegas Hollande.
Selain Prancis, Inggris dan Amerika Serikat sudah terlebih dahulu menyatakan untuk memasok persenjataan bagi pasukan Kurdi di Irak, dengan tujuan membantu pertempuran melawan militan ISIS yang terus merajalela.
(nvc/ita)